Jokowi Jadi Penasihat Global Bloomberg New Economy, Apa Tugasnya?

Mantan Presiden Jokowi
Sumber :
  • Mahfira Putri/tvOne

Jakarta, VIVA – Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo atau Jokowi, resmi ditunjuk sebagai anggota Dewan Penasihat Global Bloomberg New Economy. 

Jokowi Ditunjuk Jadi Penasihat Global Bloomberg New Economy, Satu-satunya Mantan Presiden!

Penunjukan ini diumumkan melalui situs resmi Bloomberg, yang menyebut dewan tersebut dibentuk pada April 2025 untuk merespons tantangan global yang semakin kompleks.

Peran Jokowi di Bloomberg New Economy

Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Puan: Pemilu Masih Jauh!

Bloomberg menjelaskan, Dewan Penasihat Global berfungsi memberikan masukan strategis dalam menghadapi isu besar dunia. Fokus utamanya mencakup perdagangan, investasi, perkembangan teknologi, hingga krisis iklim yang kian mendesak. 

Mereka menilai kehadiran para anggota dewan ini mampu memperkuat kolaborasi lintas sektor publik dan swasta, sekaligus mendorong solusi konkret bagi tantangan global.

PKB Sentil Jokowi soal Dukungan Prabowo-Gibran 2 Periode: Ojo Kesusu!

Dalam daftar anggota, Bloomberg menekankan bahwa setiap individu dipilih berdasarkan rekam jejak panjang di bidang pemerintahan, bisnis, maupun organisasi multilateral. 

Untuk Jokowi, profil resminya ditampilkan sebagai politikus, insinyur, dan pengusaha yang pernah menjabat sebagai Presiden Indonesia periode 2014–2024. Bloomberg juga menyoroti bahwa Jokowi merupakan presiden pertama Indonesia yang tidak berasal dari lingkaran elite politik maupun militer.

Saat ini, Jokowi juga diketahui menjabat sebagai Dewan Pengarah di Badan Pengelola Investasi Danantara. Kehadiran mantan presiden Indonesia ini di Dewan Bloomberg New Economy menambah bobot representasi kawasan Asia Tenggara dalam forum global tersebut.

Bloomberg New Economy tidak hanya sebatas forum diskusi, tetapi juga wadah strategis yang mempertemukan para pemimpin dunia. Pertemuan berikutnya dijadwalkan berlangsung di Singapura pada 19–21 November 2025, mengusung tema “Thriving in an Age of Extremes.”

Agenda acara meliputi sidang pleno, diskusi kelompok, hingga sesi jejaring antarsektor. Para anggota dewan penasihat diharapkan dapat memberikan masukan dan arahan terkait solusi atas berbagai tantangan global, termasuk ketidakpastian geopolitik, perubahan iklim, hingga perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI).

Sebagai informasi, Bloomberg New Economy pertama kali didirikan pada tahun 2018 oleh Michael R. Bloomberg, miliarder sekaligus pendiri Bloomberg LP dan Bloomberg Philanthropies. Lahir dari kesadaran akan pergeseran peta ekonomi global, forum ini berupaya menjembatani peralihan kekuatan ekonomi dari Barat ke Timur serta dari Utara ke Selatan.

Pergeseran tersebut dipicu oleh faktor demografi, globalisasi, hingga digitalisasi yang mempercepat transformasi ekonomi dunia. Karena itu, Bloomberg New Economy hadir sebagai platform dialog yang mempertemukan pemerintah, CEO perusahaan multinasional, investor, inovator, hingga aktivis untuk mencari solusi bersama.

Sejak berdiri, komunitas Bloomberg New Economy telah berkembang pesat dengan melibatkan lebih dari 1.500 tokoh berpengaruh, termasuk kepala negara, menteri senior, pengusaha global, hingga pemimpin organisasi internasional.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya