Kasus KDRT Pengusaha Sanitary, Istri: Saya Sering Dipukul dan Diusir dari Rumah
- Zainal Azhari/tvOne/Surabaya
Surabaya, VIVA – Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Surabaya resmi menaikkan status laporan dugaan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang menyeret seorang pengusaha sanitary ternama di kota tersebut.
Perkara ini mencuat setelah seorang perempuan muda berinisial NV melaporkan suaminya karena diduga melakukan tindak kekerasan terhadap dirinya serta anak balitanya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan dan sejumlah bukti yang diserahkan, termasuk dokumen pernikahan serta visum dari rumah sakit, penyidik PPA kemudian meningkatkan penanganan kasus ini ke tahap penyidikan.
Iptu Eddy Oktavianus Mamoto, Kanit PPA Polrestabes Surabaya
- Zainal Azhari/tvOne/Surabaya
“Kami sudah terima laporan dan bukti visum dari korban, dan saat ini kasus sudah naik ke tahap penyidikan,” ujar Iptu Eddy Oktavianus Mamoto, Kanit PPA Polrestabes Surabaya, Kamis (25/9/2025).
Sebelumnya, polisi telah memanggil kedua belah pihak untuk mediasi. Namun mediasi tersebut gagal karena baik pelapor maupun terlapor tidak hadir.
Korban NV, didampingi ayahnya Mulyanto, mengaku kerap mengalami kekerasan fisik dan verbal dari sang suami. Penganiayaan disebut terjadi bahkan di depan orang tua korban, termasuk tindakan mendorong saat menggendong anak hingga terbentur pintu.
“Saya sering dipukul dan diusir dari rumah. Bahkan anak saya juga jadi korban, tubuhnya memerah karena dipukul,” ungkap NV dikutip dari tvOnenews, Kamis (25/9/2025).
Kesaksian serupa disampaikan oleh orang tua korban. “Saya pernah coba mediasi, tapi malah dijambak anak saya di depan mata. Kelakuannya sangat arogan, tidak bisa diajak bicara baik-baik,” tambah Mulyanto, ayah korban.
Meski kasus telah masuk tahap penyidikan, polisi memastikan akan tetap memberikan ruang mediasi kepada kedua belah pihak karena masih dalam ikatan pernikahan.
Langkah ini diambil sebagai bagian dari pendekatan restoratif yang tetap mengedepankan perlindungan terhadap korban. Sementara itu, hingga berita ini diturunkan belum mendapatkan konfirmasi dari terlapor dalam kasus dugaan KDRT ini. (Zainal Azhari/tvOne/Surabaya)