Pengamat: PDIP Harus Usung Anies Jika Ingin Kalahkan Ridwan Kamil-Suswono di Jakarta

Anies
Sumber :
  • instagram @aniesbaswedan

Jakarta, VIVA – Pengamat Politik Adi Prayitno, mengatakan bahwa konstelasi politik bakal berubah secara signifikan setelah adanya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait ambang batas pencalonan Kepala Daerah dan DPR batal merevisi UI Pilkada. Sebab, sejumlah partai yang selama ini terkesan 'dikucilkan', bakal bisa mengusung calon mereka sendiri.

"Saya kira dengan adanya putusan Mahkamah Konstitusi dan DPR membatalkan revisi terkait dengan undang-undang Pilkada, maka PDIP punya kesempatan atau partai yang lain juga punya kesempatan untuk mengusung calon gubernur bupati dan walikota," kata Adi, dikutip Jumat, 23 Agustus 2024.

Ilustrasi surat suara di pemilu

Photo :
  • vstory

Khusus untuk di Jakarta, kata Adi, PDIP harus mengusung sosok yang kuat jika ingin mengalahkan Ridwan Kamil-Suswono. Sebagaimana diketahui pasangan tersebut sejauh ini telah diusung koalisi raksasa yang terdiri dari 12 Partai dan tergabung dalam KIM PIus.

"Nah problemnya misalnya kalau dalam Case di Jakarta, apakah betul PDIP itu akan mengusung Anies? bagi saya opsinya harus dengan Anies kalau untuk mengalahkan di Ridwan Kamil dan Suswono," kata Adi.

Meskipun Anies memiliki opsi untuk mengusung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang elektabilitasnya tinggi, namun suara Ahok dinilai stagnan. Sedangkan suara Anies masih mungkin bertambah dari ceruk pemilih yang lain.

"Karena kalau melihat argumentasi elektabilitas, Ahok Ahok memang tinggi elektabilitasnya, tapi mentok suaranya, enggak ada tambahan dari ceruk pemilih yang lain," kata Adi.

"Berbeda dengan Anies yang saya kira marketnya jauh lebih terbuka dan mendapatkan Expose untuk mendapatkan dukungan yang lebih signifikan," sambungnya

Kuasa Hukum Nilai Hasto Dikorbankan dalam Kasus Harun Masiku

Flyer Anies Baswedan dan Rano Karno yang tersebar di media sosial

Photo :
  • X @3sundaycloth

Hanya yang jadi masalah selama ini, Anies dan PDIP memiliki Ideologi yang berseberangan. Namun jika ingin memenangkan persaingan di Pilgub Jakarta, perbedaan itu harus mampu diatasi.

Hasto Curiga Tuntutan Jaksa KPK 7 Tahun Pidana Dikendalikan Pihak Luar

"Problemnya adalah Apakah jarak ideologis antara PDIP dan Anies Baswedan itu bisa dihilangkan dalam seketika hanya karena pilihan mentok ini? Ini kan pilihan mentok ya, satu sisi PDIP itu butuh orang yang kuat melawan Ridwan Kamil, dan pada saat yang bersamaan Anies butuh partai," kata Adi.

"Dan hari ini yang belum memutuskan untuk mendukung Ridwan Kamil sekarang hanya ada di PDIP. Pilihan mentok ini yang saya kira akan menghilangkan sekat-sekat ideologi antara Anies dan PDIP," ujarnya.

Hasto Tegaskan Tak Punya Niat Jahat dalam Kasus Suap PAW Harun Masiku
Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Sabtu, 28 Juni 2025

Bahlil soal Peluang PDIP Masuk Kabinet: Hak Prerogatif Presiden

Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia enggan berkomentar lebih jauh mengenai peluang PDIP masuk kabinet usai Presiden Prabowo menyebut hubungan PDIP-Gerindra bak kakak-adik.

img_title
VIVA.co.id
22 Juli 2025