OJK Minta Perbankan Blokir 10 Ribu Rekening yang Terlibat Judi Online

[dok. Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, di acara Peringatan Hari Anti-korupsi Sedunia (Hakordia) 2024, Selasa, 17 Desember 2024]
Sumber :
  • VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya

Jakarta, VIVA – Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar melaporkan, sampai November 2024 OJK telah menghentikan hingga 3.240 entitas keuangan ilegal.

Zulkarnaen Tony Tersandung Kasus Judol, Dituntut 9 Tahun Penjara Karena Banyak Ngeles!

Hal itu diutarakannya saat memberikan sambutan di acara Hari Anti-korupsi Sedunia (Hakordia) 2024, di Jakarta.

"OJK telah menghentikan 3.240 entitas keuangan ilegal, yang terdiri dari 2.930 entitas pinjaman online ilegal dan 310 penawaran investasi ilegal, dengan menggunakan situs dan aplikasi yang berpotensi merugikan masyarakat," kata Mahendra, Selasa, 17 Desember 2024.

Terdakwa Kasus Judi Online Komdigi Darmawati Dituntut 12 Tahun Penjara

"Tapi terlepas dari potensi kerugian masyarakat, mereka ini adalah platform dan entitas yang ilegal dan tidak berizin," ujarnya.

Ilustrasi Judi Online

Photo :
  • https://freerangestock.com/
Survei Perbankan BI Ungkap Penyaluran Kredit Baru Naik Kuartal II-2025, Ini Penopangnya

Mahendra menegaskan, OJK juga telah meminta perbankan memblokir hampir 10.000 rekening bank yang terafiliasi dengan judi online (judol), maupun berbagai rekening lainnya. Hal itu merupakan upaya pendalaman dalam bentuk peningkatan uji tuntas (enhanced due diligence) terhadap rekening semacam itu.

Dalam rangka upaya meningkatkan pemberantasan aktivitas ilegal tersebut, Mahendra memastikan bahwa saat ini OJK telah mengesahkan Satgas Pemberantasan Aktivitas Keuangan Ilegal (Satgas Pasti) di daerah-daerah, untuk mengupayakan penyebarluasan sosialisasi yang lebih masif dan penanganan yang lebih cepat.

Melalui kerja sama dengan aparat penegang hukum dan kementerian/lembaga terkait serta media dan masyarakat, OJK juga baru saja membentuk Indonesia Anti-Scam Center. Tugasnya adalah menangani penipuan atau scam serta fraud eksternal, yang menggunakan rekening maupun produk diperbankan.

Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar

Photo :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

"Sehingga dapat ditangani dengan lebih cepat, dan langsung membawa dampak yang real," kata Mahendra.

Dia mengaku menyadari bahwa langkah-langkah itu tentunya sangat penting, sebagai bagian dari upaya untuk memberantas korupsi, fraud, dan scam yang tentu sangat mengganggu. Sebab, menurutnya integritas industri jasa keuangan Indonesia membutuhkan tingkat kepercayaan yang tinggi dari masyarakat kepada industri dan regulatornya.

"Upaya ini tentu kita harus lakukan bersama, dan kami menyampaikan terima kasih bahwa dalam setiap inisiatif dan kegiatan dari berbagai langkah yang kami sampaikan tadi, aktivitas dan keikutsertaan dari seluruh stakeholders di industri jasa keuangan sangat baik," ujarnya.

Kepala PPATK Ivan Yustiavandana saat RDP dengan Komisi III DPR.

PPATK Ungkap 600 Ribu Orang di Jakarta Main Judol: Deposit hingga Rp 3 Triliun

PPATK ungkap 600.000 ribu orang di Jakarta terlibat judi online dan deposit hingga Rp 3 triliun

img_title
VIVA.co.id
24 Juli 2025