BI Revisi Turun Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2025 Jadi 5,5 Persen

Pertumbuhan Ekonomi (ilustrasi).
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta, VIVA – Bank Indonesia (BI) merevisi ke bawah proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025. Ekonomi Indonesia diproyeksikan hanya akan tumbuh di kisaran 4,7–5,5 persen, dari sebelumnya yang diperkirakan sebesar 4,8–5,6 persen.

Fraksi PDIP DPR Harap Pemerintah Perkuat Sinergi Bansos dengan Program Pemberdayaan

Hal ini disampaikan oleh Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam Konferensi Pers Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulan Januari 2025.

"Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2025 mencapai kisaran 4,7–5,5 persen, sedikit lebih rendah dari kisaran prakiraan sebelumnya 4,8–5,6 persen," ujar Perry dalam konferensi pers Rabu, 15 Januari 2025.

BI Rate Turun, Ini Jurus BNI Jaga Likuiditas

Perry mengatakan, pada tahun ini pertumbuhan ekonomi diperkirakan cenderung lebih rendah dari perkiraan sebelumnya. Salah satunya ekspor diperkirakan lebih rendah, yang seiring dengan melambatnya permintaan negara-negara mitra dagang utama, kecuali Amerika Serikat (AS).

Konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) Bulan Januari 2025

Photo :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia
LPS Pangkas Tingkat Penjaminan Bunga Bank Umum dan BPR, Ini Pertimbangannya

"Konsumsi rumah tangga juga masih lemah, khususnya golongan menengah ke bawah sehubungan dengan belum kuatnya ekspektasi penghasilan dan ketersediaan lapangan kerja," katanya.

Selain itu, pada tahun ini investasi swasta juga belum kuat. Sebab masih lebih besarnya kapasitas produksi dalam memenuhi permintaan, baik domestik maupun ekspor.

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Photo :
  • VIVA.co.id/M Ali Wafa

Untuk itu, Perry menyatakan bahwa pihaknya akan terus mengoptimalkan bauran kebijakannya untuk tetap menjaga stabilitas dan turut mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

"Upaya tersebut dilakukan melalui optimalisasi stimulus kebijakan makroprudensial dan akselerasi digitalisasi transaksi pembayaran yang ditempuh Bank Indonesia dengan kebijakan stimulus fiskal Pemerintah," katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya