Batal Disetop, Menko Zulhas Sebut RI Kembali Impor Gula
- VIVA.co.id/Yeni Lestari
Jakarta, VIVA – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan sudah mendapat izin dari Presiden Prabowo Subianto untuk kembali mengimpor gula.
Diketahui, pemerintah menggaungkan setop impor sejumlah komoditas pangan seperti beras, jagung, gula dan garam, untuk mendukung kebijakan swasembada pangan. Belakangan, ada perubahan kebijakan yang akhirnya membolehkan impor gula.
“Gula sudah boleh (impor),” kata Zulhas di CNBC Indonesia Economic Outlook 2025 di Jakarta, Rabu, 26 Februari 2025.
Menurut Zulhas, Indonesia tetap mengimpor gula merupakan arahan Presiden Prabowo Subianto. “Perintah Presiden, jadi saya tidak berani,” tegasnya
Sebelumnya, Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengungkapkan rencana impor gula kristal mentah (GKM) atau raw sugar sebanyak 200 ton.
Hal itu merupakan langkah dalam penguatan stok cadangan pangan pemerintah (CPP) terutama mengantisipasi fluktuasi harga gula konsumsi menjelang Ramadhan dan Lebaran.
Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi menjamin bahwa pemerintah tetap menyerap hasil panen petani tebu dalam negeri, termasuk harga gula petani tak akan turun saat rencana impor gula kristal mentah.
Arief menyatakan pemerintah telah menetapkan harga acuan penjualan (HAP) gula di tingkat petani adalah Rp14.500 per kilogram, sementara harga di pabrik gula mencapai Rp15.700 per kg.
Penugasan impor raw sugar akan dilakukan oleh BUMN bidang pangan seperti ID FOOD, Perum Bulog atau PT Perkebunan Nusantara (PTPN).
Namun, dia tidak menyebutkan kapan rencana impor tersebut akan dilakukan termasuk negara yang dituju.
Selain rencana impor raw sugar yang nantinya akan diolah menjadi gula konsumsi, Pemerintah juga memastikan melakukan penyerapan dalam negeri, di mana panen tebu diproyeksikan pada April hingga Mei.
“Iya, dua-duanya dijalanin (penyerapan dalam negeri dan impor raw sugar). Panennya itu nanti di April sama di Mei. Jadi tetap diserap," ucap Arief.