Literasi Keuangan Syariah Masih 39,11 Persen, Prudential Syariah Gencarkan Edukasi di Bulan Ramadan
- freepik.com
Jakarta, VIVA – Tingkat literasi keuangan syariah di Indonesia masih tertinggal jauh dibandingkan keuangan konvensional. Berdasarkan data Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2024 dari OJK, literasi keuangan syariah baru mencapai 39,11%, sementara literasi keuangan secara umum sudah berada di angka 65,43%.
Dari sisi inklusi, kesenjangannya lebih besar lagi. Hanya 12,88% untuk layanan keuangan syariah dibandingkan dengan 75,02% untuk inklusi keuangan secara keseluruhan.
Melihat kondisi ini, PT Prudential Sharia Life Assurance (Prudential Syariah) mengadakan program edukasi literasi keuangan syariah, bekerja sama dengan komunitas parenting Hannah Indonesia dan komunitas gaya hidup minimalis Lyfe with Less. Program ini dikemas dalam Special Ramadan Talkshow yang digelar di BATASpace, Ampera, Jakarta, pada Minggu, 9 Maret 2025.
Lewat tema “Bagaimana Memulai Konsumsi Berkesadaran sebagai Gaya Hidup yang Sesuai dengan Tauhid,” acara ini dihadiri lebih dari 100 peserta muslimah dari berbagai kota. Selain talkshow, peserta juga diajak mengikuti kegiatan barter barang bekas sebagai bentuk penerapan gaya hidup mindful.
Mayang Ekaputri, Chief Strategy Officer Prudential Syariah, mengatakan, Ramadan adalah momen yang tepat untuk kembali menerapkan prinsip keuangan berbasis syariah. “Bulan Ramadan adalah bulan yang sangat penting bagi umat Muslim di seluruh dunia yang hadir untuk kembali mengingatkan diri akan gaya hidup yang sesuai prinsip-prinsip Islam," ujarnya seperti dikutip dari siaran pers, Kamis, 13 Maret 2025.
Merayakan bulan penuh berkah ini, Prudential Syariah mengajak keluarga Indonesia untuk bersama-sama #JagaMaknaRamadanmu lewat edukasi literasi keuangan dan asuransi berbasis syariah. "(Ini) sekaligus berkontribusi dalam ekosistem yang lebih luas dengan niat saling berbagi dan tolong menolong,” kata dia.
Vendryana, Co-Founder Hannah Indonesia, menambahkan bahwa konsep gaya hidup Tauhid dapat membantu masyarakat dalam mengelola rezeki dengan lebih bertanggung jawab. “Sejatinya, hidup adalah perjalanan untuk kita terus belajar bertanggung jawab kepada rezeki yang dititipkan Allah. Melalui konsep gaya hidup Tauhid, kita diarahkan untuk membuat keputusan yang tidak hanya baik untuk diri sendiri, namun juga bermanfaat untuk sesama," ujarnya.
Hannah mengaku, sangat senang dapat berkolaborasi dengan Prudential Syariah dalam mengedukasi keluarga Indonesia untuk semakin mampu mengelola keuangan sesuai prinsip-prinsip syariah, sekaligus memulai konsumsi berkesadaran.
Lebih lanjut, Mayang menjelaskan tentang keunggulan Prudential Syariah dibandingkan dengan asuransi konvensional, yaitu terletak pada konsep risk-sharing, yang memungkinkan para peserta untuk saling tolong-menolong melalui Dana Tabarru.
“Ragam produk Prudential Syariah juga fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi keuangan masing-masing,” jelasnya.
Sejak melakukan spin-off pada tahun 2022, Prudential Syariah terus berkomitmen menyediakan perlindungan berbasis syariah. Melalui program literasi keuangan dan asuransi syariah, perusahaan ini telah mengedukasi lebih dari 300 ribu masyarakat Indonesia, baik secara online maupun offline.
“Lewat program literasi keuangan dan asuransi syariah yang kami lakukan sejak 2022, kami telah mengedukasi lebih dari tiga ratus ribu masyarakat Indonesia baik secara online maupun offline, dan kami berharap dapat menjangkau lebih banyak keluarga di berbagai wilayah di Indonesia agar bisa terlindungi dari berbagai risiko kehidupan dengan mengedepankan prinsip syariah, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia,” tutup Mayang.