Indonesia Tawarkan Kerja Sama Dagang yang Lebih Adil ke AS, Ini 5 Manfaatnya

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Jakarta, VIVA – Negosiasi perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat (AS) kini memasuki babak baru. Pemerintah Indonesia, melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa proses negosiasi antara kedua negara kini sudah melangkah ke tahap teknis, khususnya soal tarif dagang timbal balik (resiprokal).

Tarif Trump Masih Berlaku, Pengadilan Banding AS Tunda Keputusan Final

Dalam keterangannya pada konferensi pers, Jumat, 25 April 2025, Airlangga menyatakan bahwa Indonesia tetap mengutamakan kepentingan nasional, namun tanpa melupakan pentingnya mempererat hubungan dengan Amerika Serikat.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto

Photo :
  • YouTube VIVA.co.id
Ekonom Soroti Putusan Pengadilan Blokir Tarif Pemerintah AS: Trump Akan Temukan Cara Lain

“Upaya pendekatan Indonesia telah diterima dan diapresiasi dengan sangat baik oleh USTR Commerce maupun Treasury, dan semua membuka ruang dialog serta memberikan kesempatan untuk pembahasan teknis secara detail dalam dua minggu ke depan,” ujar Airlangga yang dikutip dari VIVA pada Jumat, 25 April 2025. 

Menurut penjelasan Airlangga, Indonesia menawarkan tawaran kerja sama yang didasarkan pada prinsip perdagangan yang adil dan berimbang atau “fair and square.” Tawaran ini tidak hanya untuk meningkatkan kerja sama bilateral, tetapi juga agar tercapai keuntungan yang saling menguntungkan dan menjaga keseimbangan dalam hubungan ekonomi kedua negara.

Mundur dari Pemerintahan Trump, Elon Musk Singgung Mandatnya Telah Berakhir

“Tawaran Indonesia kepada AS untuk mewujudkan kerja sama perdagangan yang adil, fair, dan square sepenuhnya mengacu kepada kepentingan nasional dan dirancang untuk menjaga perimbangan setidaknya pada lima manfaat,” jelasnya.

Lima Manfaat Utama Kerja Sama Dagang yang Ditawarkan

Pertemuan Menko Airlangga Hartarto dengan Menkeu AS

Photo :
  • Istimewa

Airlangga menguraikan bahwa Indonesia menawarkan kerja sama dengan lima poin utama yang menjadi manfaat strategis, yaitu:

1. Untuk memenuhi kebutuhan dan menjaga ketahanan energi nasional

2. Untuk memperjuangkan akses pasar Indonesia ke Amerika Serikat khususnya dengan kebijakan tarif yang kompetitif bagi produk ekspor Indonesia.

3. Deregulasi untuk meningkatkan kemudahan berusaha, perdagangan, dan investasi yang akan menciptakan lapangan pekerjaan. 

4. Untuk memperoleh nilai tambah dengan kerja sama supply chain atau rantai pasok industri strategis dan critical mineral. 

5. Untuk akses ilmu pengetahuan dan teknologi dalam berbagai bidang kesehatan, pertanian, renewable energy.

Pemerintah AS dikabarkan menyambut baik proposal Indonesia. Bahkan, telah dibentuk lima kelompok kerja (working group) yang akan mengulas tiap sektor secara mendalam agar proses negosiasi berjalan cepat dan efektif.

“Dan, kedua pihak menyetujui proses yang lebih intensif di tingkat teknis, bahkan secara teknis sudah dipersiapkan lima sektor khusus untuk sejenis working group agar ada kecepatan dalam pembahasan,” ujarnya.

Tak hanya itu, Airlangga juga menyampaikan bahwa Indonesia telah menandatangani non disclosure agreement (NDA) dengan USTR, sebuah tanda bahwa proses negosiasi kini sudah masuk ke tahap serius.

Ke depannya, Indonesia akan melakukan koordinasi lebih lanjut dengan berbagai pemangku kepentingan dalam negeri sebelum melanjutkan dialog teknis dengan pihak AS.

“Sebagai tindak lanjut, Pemerintah Indonesia akan melakukan pendekatan dan konsultasi internal dengan para pemangku kepentingan di dalam negeri dan juga akan berkomunikasi dengan pihak Amerika untuk melanjutkan proses negosiasi di tingkat teknis,” tandasnya. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya