Rupiah Menguat Didorong Data PMI Sektor Jasa AS yang Kontraksi Akibat Tarif Trump

Uang kertas rupiah dan dolar AS.
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

Jakarta, VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot menguat pada perdagangan Kamis, 5 Juni 2025. Rupiah tercatat menguat sebesar 25 poin atau 0,15 persen ke posisi Rp 16.270 per dolar AS.

Rupiah Kembali Tertekan oleh Dolar AS, Ini Penyebabnya

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau kemarin sore, mematok rupiah di angka Rp 16.305 per dolar AS.

Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra memperkirakan nilai tukar rupiah akan menguat terhadap dolar AS pada hari ini. Hal ini didorong oleh data PMI sektor jasa AS.

Rupiah Melemah ke Level Rp 16.269 per Dolar AS

“Data PMI sektor jasa AS bulan Mei versi ISM menunjukkan kontraksi yang pertama dalam 11 bulan. Dampak negatif kebijakan tarif Trump sudah terasa di sektor jasa yang biasanya lebih solid dibandingkan sektor manufaktur,” ujar Ariston kepada VIVA, Kamis, 5 Mei 2025.

Pekerja menunjukkan uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat di sebuah tempat penukaran uang di Jakarta.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Melemah ke Rp 16.330 per Dolar AS, Rupiah Berpotensi Balik Menguat Hari Ini

Ariston mengatakan, dengan hal tersebut pelaku pasar semakin negatif dengan prospek ekonomi Amerika Serikat ke depan. 

“Ini bisa membuka ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan AS,” jelasnya.

Di samping itu, Ariston menyebutkan bahwa pada pekan ini data tenaga kerja AS juga menjadi sorotan pasar. Data ini akan menjadi sentimen ke nilai tukar rupiah.

“Semalam data Non Farm Payrolls AS versi ADP bulan Mei menunjukkan penambahan pekerjaan yang di bawah eksptektai pasar, +37K vs +111K. Hasil ini juga bisa memberi tekanan ke dollar AS,” terangnya.

Adapun pada hari ini nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berpotensi menguat ke arah Rp 16.200. Sedangkan potensi resisten di kisaran Rp 16.300.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya