Sri Mulyani Bertemu Pejabat IMF, Bahas Gejolak Perekonomian Global

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan First Deputy Managing Director of the International Monetary Fund Gita Gopinath (dok: Instagram @smindrawati)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Anisa Aulia

Jakarta, VIVA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melakukan pertemuan dengan First Deputy Managing Director of the International Monetary Fund Gita Gopinath. Pertemuan ini salah satunya, membahas kondisi perekonomian global yang tengah bergejolak.

Banggar DPR Restui Sri Mulyani Gunakan SAL 2024 Sebesar Rp 85,6 Triliun Buat Bayar Utang hingga Tambal APBN

Sri Mulyani mengatakan, pertemuan ini dilakukan pada Kamis, 19 Juni 2025. Keduanya membahas beberapa hal penting terkait perekonomian Indonesia dan dunia.
 
"Di penghujung agenda kerja saya kemarin (20/6), saya bertemu dengan @gita_gopinath, First Deputy Managing Director of the International Monetary Fund (@the_imf). Kami membahas beberapa hal penting terkait perekonomian Indonesia dan dunia," ujar Sri Mulyani lewat Instagramnya @smindrawati Jumat, 20 Juni 2025.

Ilustrasi resesi ekonomi/ekonomi global

Photo :
  • Unsplash
Umumkan Pansel Ketua dan ADK LPS, Sri Mulyani Libatkan Sejumlah Unsur Stakeholder

Sri Mulyani menjelaskan, situasi gejolak perekonomian global kini tengah diliputi disrupsi rantai pasok, kebijakan suku bunga higher for longer atau tinggi, risiko inflasi tinggi, hingga pelemahan ekonomi dunia. Sehingga, menjaga pertumbuhan ekonomi menjadi tantangan besar bagi seluruh negara.

"Menjaga pertumbuhan ekonomi masing-masing tetap baik menjadi tantangan besar bagi seluruh negara di dunia, begitu juga untuk Indonesia," tegasnya.

Sri Mulyani Jamin Seleksi DK LPS Tanpa Sogokan dan Jalur Orang Dalam

Bendahara Negara menyatakan, dengan kondisi tersebut pemerintah terus mewspadai berbagai risiko global yang berdampak pada perekonomian nasional. 

"Indonesia terus bersikap waspada dengan berbagai risiko global yang berdampak pada perekonomian nasional. APBN terus dikelola secara hati-hati dan bijaksana, daya beli masyarakat dilindungi melalui berbagai stimulus untuk mendorong konsumsi rumah tangga," jelasnya.

Selain itu, Sri Mulyani mengatakan Indonesia juga berkomitmen akan menjaga defisit tetap terkendali sesuai batas yang ditentukan dalam UU APBN.

"Ini merupakan upaya-upaya yang kita lakukan agar pembangunan Indonesia bisa terus berjalan meski di tengah tantangan-tantangan yang tidak mudah. Kita optimis, namun tetap waspda. Semoga dengan sinergi antara pemerintah dan seluruh elemen masyarakat, kita dapat menjaga pertumbuhan Indonesia tetap berkelanjutan," imbuhnya.

Ketua Banggar DPR RI, Said Abdullah bersama Menkeu Sri Mulyani

Banggar Sepakat APBN 2025 Direvisi, Pertumbuhan Ekonomi Turun Jadi 4,75-5 Persen Defisit Ditambah

Badan Anggaran DPR RI menyampaikan perubahan proyeksi pertumbuhan ekonomi hingga pembiayaan anggaran, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.

img_title
VIVA.co.id
3 Juli 2025