Lucky Bayu Purnomo Jadi Delegasi Pertama Indonesia di Shanghai Cooperation Organization
- Dok. Pribadi
Shanghai VIVA – Indonesia mencatat sejarah baru di kancah internasional. Lucky Bayu Purnomo, pakar pasar modal, ekonom, sekaligus pendiri perusahaan private equity, tampil sebagai pembicara dan delegasi pertama asal Indonesia dalam ajang bergengsi Shanghai Cooperation Organization (SCO) International Investment and Trade Expo 2025.
Forum internasional ini merupakan salah satu pertemuan ekonomi dan investasi terbesar di kawasan Eurasia, yang mempertemukan negara-negara anggota SCO, antara lain China, Rusia, India, Pakistan, Kazakhstan, Uzbekistan, Kirgizstan, dan Tajikistan, bersama mitra dialog seperti Turkiye, Iran, Uni Emirat Arab (UEA), dan negara-negara ASEAN, untuk memperkuat kerja sama ekonomi lintas kawasan.
Dalam pidatonya di hadapan para pemimpin negara, menteri, investor global, dan perwakilan sektor swasta, Lucky Bayu Purnomo menegaskan bahwa pasar modal dan pasar keuangan kini melampaui batas negara, bergerak semakin cepat dengan ditopang oleh kepercayaan, transparansi, dan inovasi teknologi untuk menciptakan nilai tambah.
“Indonesia, sebagai ekonomi terbesar di Asia Tenggara dengan PDB mencapai sekitar Rp24.750 triliun (setara US$1,5 triliun pada 2024) dan kapitalisasi pasar modal lebih dari Rp10.725 triliun (setara US$650 miliar) dengan dukungan lebih dari 900 emiten tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari berbagai sektor unggulan, memiliki peran strategis dalam memperkuat konektivitas finansial global, termasuk dalam kerangka Belt and Road Initiative dan kolaborasi dengan negara-negara SCO,” ujarnya.
Ia pun menyoroti tiga pilar utama yang dapat mendorong pasar keuangan menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi nyata:
1. Integrasi, Harmonisasi regulasi, standar, dan kerangka investasi melalui SCO, Belt and Road Initiative, dan ASEAN.
2. Inovasi, Digitalisasi, aset digital hingga Artificial Intelligence (AI yang membuka akses pasar modal Indonesia dengan biaya dan hambatan yang lebih rendah.
3. Sinergi lintas sektor dan lintas negara, Mendorong kolaborasi jangka panjang melalui public-private partnership, transfer teknologi, blended finance, serta aksi korporasi strategis seperti merger dan akuisisi, IPO, hingga fund raising.
Lebih lanjut, Lucky Bayu Purnomo menuturkan bawa Indonesia memiliki beberapa sektor unggulan yang siap menjadi motor penggerak investasi global, antara lain:
• Transisi Energi Hijau (hidro, panas Bumi, dan surya)
• Ekonomi Digital dan Teknologi Finansial
• Infrastruktur dan Logistik (pelabuhan, bandara, kereta, smart city)
• Pertanian dan Ketahanan Pangan
• Ekonomi Kreatif
• Pertahanan dan Keamanan (teknologi dan industri pendukung)
• Energi dan Sumber Daya Alam (minyak, gas, energi terbarukan)
• Teknologi dan Inovasi (AI, big data, dan pengembangan teknologi)
“Membuka pasar modal berarti membuka kepercayaan. Membuka pasar keuangan berarti membuka kemakmuran bersama,” tegas dia.
Sebagai pakar keuangan dan pakar pasar modal, Lucky Bayu Purnomo juga dikenal sebagai kontributor bagi beberapa kementerian dan lembaga.
Di antaranya Kantor Staf Presiden, Kementerian Pertahanan, dan Kementerian Perindustrian.
Selain itu, ia menjadi pengajar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan dosen Pascasarjana, Ilmu Ekonomi, Perbankan dan Pasar modal di Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma (UNSURYA) perguruan tinggi di bawah naungan Markas Besar Tentara Nasional Indonesia (Angkatan Udara), yang menjadikannya salah satu figur profesional dengan kontribusi strategis di bidang ekonomi, investasi dan keuangan nasional.