Bahlil Serahkan Kajian 18 Proyek Hilirisasi dan Energi Senilai Rp 618 Triliun ke Danantara
- [Istimewa]
Jakarta, VIVA – Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, menyerahkan dokumen pra-studi kelayakan proyek prioritas hilirisasi dan ketahanan energi nasional, kepada Chief Executive Officer (CEO) Danantara, Rosan Roeslani.
Dalam dokumen yang memuat 18 proyek hilirisasi dengan nilai investasi mencapai Rp 618,13 triliun itu, Bahlil pun merinci bahwa terdapat 8 proyek hilirisasi mineral dan batu bara (minerba), 3 hilirisasi pertanian, 3 hilirisasi kelautan dan perikanan, 2 hilirisasi transisi energi, dan 2 hilirisasi ketahanan energi.
Meskipun telah melalui ragam kajian oleh kalangan akademisi, pengusaha, dan mitra teknologi, namun Bahlil mengakui bahwa dokumen tersebut belum sempurna. Sehingga, diperlukan penyempurnaan studi dengan menyerahkannya kepada Danantara selaku pihak pelaksana utama proyek.
"Jadi memang ini belum sempurna. Namanya aja pra-studi kelayakan. Untuk penyempurnaannya ini kita serahkan kepada Danantara, karena Danantara yang punya uang untuk melakukan penyempurnaan," kata Bahlil di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa, 22 Juli 2025.
[Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, dalam konferensi pers di Kementerian ESDM, Jakarta, Senin, 26 Mei 2025
- VIVA.co.id/Mohammad Yudha Prasetya
Dengan penyerahan ini, Bahlil pun mempersilahkan tim dari Danantara untuk melanjutkan kajian terhadap dokumen pra-studi kelayakan tersebut, bersama dengan tim dari Kementerian ESDM.
"Nanti tim kami, Pak Rosan, akan sama-sama juga dengan Danantara, untuk sama-sama (berbagi) kalau ada informasi atau segala macam yang belum kita kasih. Jadi Satgas akan membantu semua proyeknya," ujar Bahlil.
Dia memproyeksi bahwa seluruh proyek ini akan mampu menciptakan hingga 300 ribu lapangan pekerjaan. Bahkan, Bahlil menyebutkan jika sebagian proyek sudah siap dieksekusi dalam waktu dekat.
CEO BPI Danantara, Rosan Roeslani.
- VIVA.co.id/Yeni Lestari
"Kalau ini mampu kita implementasikan, maka ini adalah salah satu sumber pertumbuhan ekonomi nasional," ujarnya.