Bursa Asia Bergejolak, Negosiasi Dagang AS dan Tiongkok Belum Membuahkan Hasil

Ilustrasi Ekonomi dan Investasi
Sumber :
  • pexels.com/energepic.com

Jakarta, VIVA - Bursa Asia dibuka beragam pada perdagangan Rabu, 30 Juli 2025. Fluktuasi bersamaan belum tercapainya kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok serta jelang batas akhir penundaan tarif impor.

Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick menegaskan tenggat waktu penundaan pemberlakuan yang diberikan Presiden AS Donald Trump akan berakhir pada Jumat, 1 Agustus 2025. Lutnick mengatakan, implementasi pungutan bea masuk tidak akan ditunda lebih jauh. 

Termasuk potensi perpanjangan waktu jeda tarif impor antara AS dan Tiongkok tidak akan disepakati sampai Trump menandatangani rencana tersebut, kata negosiator AS. Hal itu karena keputusan penuh ada di tangan Trump.

“Trump memiliki keputusan akhir tentang semua kesepakatan perdagangan dan gencatan senjata tarif yang tertunda,” ujar Menteri Keuangan Scott Bessent, dikutip dari CNBC Internasional pada Rabu, 30 Juli 2025.

Presiden AS Donald Trump dengan Presiden China Xi Jinping

Photo :
  • AP

Pernyataan itu muncul setelah pejabat tinggi perdagangan untuk kedua negara menyelesaikan pembicaraan di Stockholm, Swedia. AS dan Tiongkok sudah melakukan pertemuan sebanyak tiga kali sejak Mei.

“Kami akan kembali ke Washington, D.C. Kami akan berbicara dengan presiden tentang apakah itu sesuatu yang dia inginkan, ucap Perwakilan Perdagangan Jamieson Greer.

Di tengah perkembangan tarif impor, indeks-indeks di kawasan Asia dan Pasifik bergerak fluktuatif. Indeks acuan Jepang, Nikkei 225 dibuka datar sementara indeks Topix menguat 0,1 persen. 

Bursa Asia Bervariasi saat Investor Tunggu Hasil Negosiasi Dagang AS-Tiongkok

Indeks Kospi melesat 0,48 persen saat pembukaan perdagangan. Indeks Kosdaq yang terdiri dari saham-saham berkapitalisasi kecil meningkat 0,42 persen.

Di Australia, indeks S&P/ASX 200 terkoreksi 0,19 persen. Sejalan dengan penurunan indeks Hang Seng Hong Kong sebesar 0,71 persen.

Istana: Tidak Ada Data Pribadi Warga Indonesia Diserahkan ke AS

Wall Street ditutup merah pada perdagangan semalam. Indeks S&P 500 merosot 0,30 persen dan ditutup pada 6.370,86.

Dibuka Menghijau, IHSG Dibayangi Koreksi Meski Mayoritas Bursa Asia Menguat

Nasdaq Composite anjlok 0,38 persen menjadi 21.098,29. Indeks Dow Jones Industrial Average tergelincir 204,57 poin, atau 0,46 persen ke level 44.632,99.

Ilustrasi bursa saham asia

Bursa Asia Dibuka Variatif, Keputusan OPEC+ dan Tarif Impor Jadi Sentimen Utama

Bursa Asia dibuka variatif pada awal pekan ini. Sentimen utama pasar dipengaruhi keputusan OPEC+ menaikkan produksi minyak dan kekhawatiran atas tarif impor baru.

img_title
VIVA.co.id
4 Agustus 2025