Selain Dongkrak Ekonomi, Anindya Bakrie Pede KUR Perumahan Buka 9 Juta Lapangan Kerja

Anindya Bakrie, Pertemuan & Simposium; Gotong Royong Perumahan 'Warisan Bangsa'.
Sumber :
  • [Mohammad Yudha Prasetya]

Jakarta, VIVA – Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, menyambut baik Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi sektor perumahan dengan skema subsidi bunga 5 persen ditanggung pemerintah, dari total bunga yang diberikan oleh perbankan yang biasanya berkisar antara 11-12 persen.

Anindya Bakrie Usung Stabilitas Indonesia Hadapi Tantangan Global di Forum CEO Roundtable New York

Anindya menegaskan, tingginya biaya modal dapat menjadi penghambat serius bagi aktivitas ekonomi, khususnya di sektor perumahan tersebut.

Karena ketika bunga kredit terlalu mahal, maka otomatis pengembang akan enggan membangun perumahan, kontraktor kesulitan membiayai proyek, dan pelaku usaha bahan bangunan tidak bisa meningkatkan suplai.

Ini Cara Pertamina Perluas Kesempatan Kerja, EEP Bangun Kompetensi 80 Ribu Peserta dan 165 Bengkel Roda Dua

"Karena itu, Kadin menyambut baik skema subsidi bunga sebesar 5 persen dari 11-12 persen yang berlaku di pasar," kata Anindya di acara Pertemuan & Simposium; Gotong Royong Perumahan 'Warisan Bangsa', di Balai Sarbini, Jakarta Selatan, Selasa, 16 September 2025.

Anindya Bakrie

Photo :
  • [Mohammad Yudha Prasetya]
Kadin dan HIPMI Godok Strategi Agar Pengusaha Kelas Menengah Bantu Dorong Ekonomi RI

"Inilah yang disebut dengan skema kredit usaha rakyat, KUR untuk sektor perumahan atau kredit program perumahan," ujarnya.

Dengan anggaran yang mencapai Rp 130 triliun di tahun 2025 ini, Anindya meyakini bahwa program KUR Perumahan nantinya juga akan mampu menyerap hingga 4-5 juta tenaga kerja di bidang konstruksi dan sektor terkait lainnya.

Optimisme yang sama juga diutarakan Anindya atas dukungan KUR Perumahan tersebut, yang tentunya juga akan berdampak positif dari efek turunannya bagi sejumlah sektor industri pendukung.

Misalnya seperti industri semen, baja, keramik, furniture, logistik, dan lain sebagainya, sehingga total lapangan pekerjaan yang tercipta bisa mencapai 9 juta lapangan kerja. 

"Ini adalah angin sangat segar untuk perekonomian Indonesia, yang saat ini perlu suntikan bantuan khususnya untuk penciptaan lapangan kerjaan," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya