Strategi Pertamina International Shipping Dongkrak Daya Saing Pelayaran RI ke Level Global

PT Pertamina International Shipping (PIS)
Sumber :
  • [Istimewa]

Jakarta, VIVA – PT Pertamina International Shipping (PIS) mendorong komitmen Health, Safety, Security, and Environment (HSSE), sebagai fondasi kepemimpinan dan budaya kerja yang harus mengakar di seluruh aspek bisnis.

Prabowo: BRICS Pilar Stabilitas yang Sangat Kuat di Situasi Geopolitik Internasional

Direktur Armada PIS, M. Irfan Zainul Fikri, menyatakan, HSSE adalah ukuran kualitas serta tolok ukur keberlanjutan bisnis, dan bukan hanya sekadar hasil audit teknis.

"HSSE menjadi second line of defense yang memastikan bahwa semua keputusan bisnis baik operasional, komersial, maupun strategis, dijalankan secara selamat, aman, dan bertanggung jawab terhadap lingkungan," kata Irfan dalam keterangannya, Kamis, 11 September 2025.

Harga Emas Hari Ini 3 September 2025: Produk Antam Meroket Jadi Rp 2.035.000 per Gram, Global Cetak Rekor Tertinggi

Kapal PT Pertamina International Shipping (PIS)

Photo :
  • Dok. PIS

Dia menjelaskan, perkembangan teknologi digital, artificial intelligence (AI), dan analisis prediktif, dapat mengubah pendekatan HSSE dari reaktif ke proaktif bahkan prediktif.

BPS: Jemaah Umroh Dongkrak Jumlah Penumpang Angkutan Udara Internasional Juli 2025

"Dengan demikian, HSSE menjadi nilai strategis yang memperkuat daya saing bisnis di tingkat global," ujar Irfan.

PIS sendiri telah menginisiasi berbagai langkah strategis untuk memperkuat standar HSSE nasional. Salah satunya adalah upaya peningkatan keandalan armada melalui standarisasi manajemen kapal. Inisiatif ini memastikan keseragaman standar operasional, peningkatan efisiensi, dan pemenuhan regulasi internasional yang lebih ketat.

"Karena standar keselamatan yang tinggi, PIS berhasil mencatatkan pencapaian zero fatality kru kapal dan 40,5 juta jam kerja aman sepanjang 2024 lalu," ujarnya.

Pendekatan ini menjadi penekanan utama dalam HSSE Leaders Forum 2025 bertema "From Commitment to Action: Integrating Assurance into Strategic Shipping Excellence", yang berlangsung di Jakarta beberapa waktu lalu.

Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan, Capt. Antoni Ari Priadi, menegaskan, keselamatan maritim sesungguhnya dimulai dari manusia. Sebab, lebih dari 90 persen kecelakaan laut berakar pada faktor manusia, baik karena kelelahan, kurangnya kesadaran situasional, maupun lemahnya kepatuhan prosedur.

“Tantangan faktor manusia adalah tanggung jawab kolektif kita semua. Setiap pelaut bukan hanya pekerja, tetapi penjaga keselamatan di laut," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya