Strategi Pertamina International Shipping Dongkrak Daya Saing Pelayaran RI ke Level Global

PT Pertamina International Shipping (PIS)
Sumber :
  • [Istimewa]

Jakarta, VIVA – PT Pertamina International Shipping (PIS) mendorong komitmen Health, Safety, Security, and Environment (HSSE), sebagai fondasi kepemimpinan dan budaya kerja yang harus mengakar di seluruh aspek bisnis.

Direktur Armada PIS, M. Irfan Zainul Fikri, menyatakan, HSSE adalah ukuran kualitas serta tolok ukur keberlanjutan bisnis, dan bukan hanya sekadar hasil audit teknis.

"HSSE menjadi second line of defense yang memastikan bahwa semua keputusan bisnis baik operasional, komersial, maupun strategis, dijalankan secara selamat, aman, dan bertanggung jawab terhadap lingkungan," kata Irfan dalam keterangannya, Kamis, 11 September 2025.

Kapal PT Pertamina International Shipping (PIS)

Photo :
  • Dok. PIS

Dia menjelaskan, perkembangan teknologi digital, artificial intelligence (AI), dan analisis prediktif, dapat mengubah pendekatan HSSE dari reaktif ke proaktif bahkan prediktif.

"Dengan demikian, HSSE menjadi nilai strategis yang memperkuat daya saing bisnis di tingkat global," ujar Irfan.

PIS sendiri telah menginisiasi berbagai langkah strategis untuk memperkuat standar HSSE nasional. Salah satunya adalah upaya peningkatan keandalan armada melalui standarisasi manajemen kapal. Inisiatif ini memastikan keseragaman standar operasional, peningkatan efisiensi, dan pemenuhan regulasi internasional yang lebih ketat.

"Karena standar keselamatan yang tinggi, PIS berhasil mencatatkan pencapaian zero fatality kru kapal dan 40,5 juta jam kerja aman sepanjang 2024 lalu," ujarnya.

Harga Emas Hari Ini 11 Agustus 2025: Produk Antam Turun, Global Terjun Bebas

Pendekatan ini menjadi penekanan utama dalam HSSE Leaders Forum 2025 bertema "From Commitment to Action: Integrating Assurance into Strategic Shipping Excellence", yang berlangsung di Jakarta beberapa waktu lalu.

Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan, Capt. Antoni Ari Priadi, menegaskan, keselamatan maritim sesungguhnya dimulai dari manusia. Sebab, lebih dari 90 persen kecelakaan laut berakar pada faktor manusia, baik karena kelelahan, kurangnya kesadaran situasional, maupun lemahnya kepatuhan prosedur.

Perluas Pasar Ekspor, Mendag Bakal Genjot Daya Saing dan Standarisasi Produk UMKM Desa

“Tantangan faktor manusia adalah tanggung jawab kolektif kita semua. Setiap pelaut bukan hanya pekerja, tetapi penjaga keselamatan di laut," ujarnya.

Presiden Prabowo hadiri virtual meeting BRICS Leader

Prabowo: BRICS Pilar Stabilitas yang Sangat Kuat di Situasi Geopolitik Internasional

Prabowo sebut BRICS merupakan pilar penting bagi stabilitas dan harapan di tengah situasi geopolitik internasional yang penuh ketidakpastian

img_title
VIVA.co.id
9 September 2025