Diskusi dengan Boeing di AS, Garuda Indonesia Targetkan Tambah 100 Pesawat hingga 2029
- Antara
Jakarta, VIVA –  Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Wamildan Tsani Panjaitan, melakukan kunjungan ke Amerika Serikat untuk membahas rencana strategis perusahaan dalam pengadaan pesawat baru bersama pabrikan Boeing.
Kunjungan ini dilakukan bersamaan dengan lawatan Presiden Prabowo Subianto ke Negeri Paman Sam atau Amerika Serikat (AS).
Direktur Niaga Garuda Indonesia, Reza Aulia Hakim, menjelaskan bahwa diskusi tersebut menjadi langkah penting dalam memastikan rencana penambahan armada Garuda secara jangka panjang agar lebih kompetitif dari sisi jumlah maupun harga.
"Dalam rangka keperluan kerja sama jangka panjang inilah Bapak Direktur Utama (Dirut) kami hari ini mendampingi Bapak Presiden Prabowo Subianto dalam lawatan ke Amerika Serikat (AS) untuk melakukan diskusi lanjutan terkait rencana pengadaan armada pesawat dari Boeing," ujar Reza saat rapat dengar pendapat bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin 22 September 2025.
Garuda Indonesia menargetkan agar rencana pembelian pesawat membawa keuntungan optimal, tidak hanya dari sisi operasional, tetapi juga finansial.
Armada Bertambah Pesat Pascapandemi
Seiring dengan pulihnya industri penerbangan global, Garuda Indonesia secara bertahap meningkatkan kapasitas armadanya. Dari 71 pesawat pada 2023, bertambah menjadi 73 unit pada 2024.
Di bawah manajemen baru, hingga Agustus 2025 Garuda sudah menambah lima pesawat baru sehingga total armada kini mencapai 78 unit.
Maskapai pelat merah itu bahkan menargetkan total ada tujuh pesawat baru pada 2025, menjadi penambahan terbanyak pascapandemi COVID-19.
Dari sisi trafik penerbangan, pasar penumpang udara diproyeksikan terus naik hingga 105 juta penumpang pada 2025. Garuda sendiri menargetkan melayani 12,2 juta penumpang tahun ini.
Strategi Besar Garuda hingga 2029
Reza menegaskan, Garuda Indonesia memainkan peran strategis dalam mendukung perekonomian nasional melalui konektivitas udara, pariwisata, dan ekonomi kreatif. Selain itu, Garuda menjadi satu-satunya maskapai nasional yang mengoperasikan lebih dari 30 pesawat berbadan lebar (wide body) serta memiliki kemitraan global dengan sejumlah maskapai internasional.
"Kemudian juga kami juga ke depannya secara bertahap menargetkan menambah lebih dari 100 pesawat hingga 2029. Strategi ini akan memungkinkan Garuda Indonesia menghubungkan lebih dari 100 rute penerbangan dan mencapai 50 persen pangsa pasar domestik," tutur Reza.
Dengan langkah ambisius ini, Garuda Indonesia berharap dapat memperkuat posisinya sebagai maskapai nasional sekaligus global player yang mampu bersaing di kancah internasional.