Ada Saja Gebrakan Elon Musk yang 'Out of The Box'

Elon Musk di Pelantikan Donald Trump Menjadi Presiden Amerika Serikat (AS).
Sumber :
  • (Foto AP/Susan Walsh)

Jakarta, VIVA – Ada saja gebrakan Elon Musk yang 'out of The box'. Baru-baru ini, miliarder keturunan Afrika Selatan tersebut berbicara ambisi lamanya untuk hidup dan mati di Mars, hingga rencana untuk membangun ensiklopedia online baru untuk menyaingi Wikipedia, yang diberi nama Grokipedia.

Elon Musk Jadi Orang Pertama dengan Kekayaan Bersih Hampir US$500 Miliar, Tesla hingga SpaceX Dongkrak Harta

Soal Mars, ceo Tesla dan SpaceX itu ingin menjadikan Planet Merah itu bagian dari Amerika Serikat (AS). Ia telah berulang kali berbicara tentang kolonisasi Mars sebagai bagian dari misi yang lebih besar untuk memastikan kelangsungan hidup umat manusia jika terjadi 'peristiwa kiamat'.

Dengan SpaceX yang terus aktif mengembangkan proyek pesawat ruang angkasa maka diyakini membuat ambisi Elon Musk akan tercapai. "Saya memegang satu paspor sekarang dan selamanya, Amerika. Saya akan hidup dan mati di sini atau Mars (bagian dari AS)," katanya, seperti dikutip dari situs Russia Today, Kamis, 2 Oktober 2025.

Bukan Cuma Roket, Elon Musk Juga ‘Ngebut’ Lewat Game Boosting

Awal tahun ini, ia mengatakan misi Starship pertama ke Mars dapat diluncurkan paling cepat akhir 2026. Pendiri SpaceX tersebut juga mengungkapkan bahwa salah satu penerbangan Starship mendatang ke Mars akan membawa Optimus, robot humanoid Tesla.

Elon Musk juga mengisyaratkan bahwa misi tersebut dapat membuka jalan bagi pendaratan manusia, yang ia yakini dapat terwujud paling cepat pada 2029.

Elon Musk Mau Diupah Selangit, Investor Langsung Menjerit

Selain sistem peluncuran Starship, yang ditujukan untuk penerbangan berawak terencana ke Bulan dan Mars, miliarder tersebut juga menjalankan serangkaian inisiatif terkait ruang angkasa terutama melalui perusahaannya SpaceX, yang mengembangkan dan meluncurkan roket, pesawat ruang angkasa, dan sistem satelit.

Roket Falcon 9 dan Falcon Heavy yang dapat digunakan kembali milik perusahaan saat ini digunakan untuk misi komersial dan pemerintah, termasuk kontrak dengan NASA.

Pesawat ruang angkasa Crew Dragon juga secara rutin mengangkut astronot ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Melalui Starlink, SpaceX mengoperasikan jaringan ribuan satelit orbit rendah Bumi yang terus berkembang, menyediakan jangkauan internet global.

NASA memiliki tujuan jangka panjangnya sendiri untuk Mars. Saat ini, NASA fokus pada program Artemis, yang bertujuan untuk mengembalikan manusia ke Bulan sebelum mengarahkan pandangannya ke planet merah tersebut. Misi berawak ke Mars direncanakan sementara pada akhir 2030 atau awal 2040, tergantung pada perkembangan teknologi dan pendanaan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya