Artificial Intelligence Diklaim Bisa Setop Penyebaran Eksploitasi Anak

Ilustrasi/Kekerasan terhadap anak.
Sumber :
  • www.onvsoff.com

VIVA – Teknologi bisa membantu menghentikan penyebaran foto kekerasan seksual pada anak. Kepala Tim Riset Antikekerasan Google, Elie Bursztein mengatakan, baik software maupun artificial intelligence, bisa membuat hal ini lebih mudah ditemukan.

Google AI Pecat Ratusan Pekerja, Isu Upah dan Serikat Buruh Jadi Sorotan

"Semua tergantung dari kita. Apakah mau bertransformasi teknologi agar anak-anak kita tetap aman dan selamat," kata Bursztein dilansir dari CNET, Rabu, 30 Januari 2019.

Tidak hanya Google, tetapi perusahaan teknologi, mau tak mau, harus menghadapi tantangaan yang tidak mudah melawan masalah ini. Burztein menyebutkan bahwa ada kenaikan signifikan selama 20 tahun terakhir di Amerika Serikat mengenai penyebaran foto-foto eksploitasi terhadap anak.

Kasus Korupsi Chromebook, Kejagung Diminta Periksa Google

Foto eksploitasi anak mencapai 18,4 juta di tahun lalu, atau melonjak sampai 6 ribu kali dari sebelumnya yang hanya 3 ribu foto pada 1998. Burztein dan tim di Google lalu menggandeng NCMEC dan Thorn, keduanya perusahaan yang membuat teknologi untuk melindungi anak-anak dari pelecehan seksual.

"Saya percaya tools software dan AI akan sangat membantu para penyidik untuk menemukan penyebar foto lebih cepat dan membantu mereka menyelesaikan masalah," jelasnya.

Gandeng Xynexis, Peruri Gugah Kesadaran Publik Soal Pentingnya Keamanan Siber hingga AI

Burztein juga mengatakan bahwa satu alat potensial bisa menganalisa foto dan memberi tahu penyidik banyak informasi berguna dan mengidentifikasi, termasuk mengenali wajah dari fitur yang terlihat.

Kemungkinan lainnya adalah dengan user interface (UI) atau antarmuka pada software yang bisa membantu penyidik memprioritaskan gambar, dan membantu mereka menemukan foto yang mengarah pada terobosan yang lebih cepat, baik pembelajaran yang mendalam serta teknik AI bisa mengelompokkan foto yang berkaitan.

Ilustrasi Google dan YouTube.

YouTube Sudah Bayar Rp1.664 Triliun

YouTube, raksasa layanan streaming milik Google, telah membayar lebih dari US$100 miliar (Rp1.664 triliun) dalam empat tahun terakhir kepada content creator hingga ...

img_title
VIVA.co.id
20 September 2025