Penjahat Gaib Berhasil Perdayai Korban Pakai Suara Operator
- Homeland Security Today
Semua skenario tersebut bertujuan untuk mendapatkan data sensitif dengan menciptakan rasa khawatir dan urgensi terhadap korban.
Meningkatnya kasus kejahatan siber menjadi masalah serius yang harus dihadapi bersama. Sepanjang 2022, Dittipidsiber Bareskrim Polri mencatat terdapat setidaknya 1.617 kasus penipuan melalui media elektronik.
Oleh karena itu, masyarakat diingatkan untuk tidak sembarangan memberikan data-data pribadi seperti nomor KTP, alamat rumah, atau nomor kartu kredit kepada orang melalui telepon, yang bisa saja digunakan untuk tindak kejahatan oleh para pelaku, seperti pencurian identitas, atau bahkan melakukan peminjaman online dengan menggunakan data milik korban mereka.
“Ketika kita menerima panggilan yang tidak dikenal ada beberapa hal yang perlu diwaspadai yang dapat menjadi indikasi bahwa panggilan tersebut merupakan percobaan penipuan,” ungkap Andri.
Hal utama yang perlu diperhatikan sebelum menerima panggilan adalah dengan mengidentifikasi penelepon. Apabila tidak dapat mengenali penelpon dari suara, intonasi, atau data pribadi penelepon, maka sudah sepatutnya curiga.
Hal lainnya yang patut dicurigai adalah ketika pelaku vishing mulai menanyakan data-data pribadi. Pelaku biasanya membuat skenario di mana calon korban perlu memberikan data-data pribadi mereka secara langsung.
Terakhir yaitu ketika penjahat mulai berbicara dengan intonasi yang tinggi dan memberikan tekanan kepada korban dalam bentuk skenario-skenario yang menyudutkan korban, seperti kasus yang menimpa korban, tuduhan-tudahan, pembayaran ganti rugi, dan lain-lain.
Ketika seseorang merasa tertekan mereka cenderung menjadi gegabah dan mengambil tindakan tanpa pikir panjang. Maka dari itu, penting bagi kita untuk dapat mengantisipasi hal tersebut dengan cara memahami karakteristik vishing.
”Intinya adalah berhati-hati terhadap kontak yang tidak dikenal, lindungi data pribadi Anda, jangan mudah terpancing, dan segera matikan telepon apabila sudah muncul indikasi penipuan," tegas Andri.
