Bukan Hanya AS, Rusia dan China: 2 Negara Muslim Ini Punya Mata di Langit, Ada Tetangga Indonesia

Satelit mata-mata Amerika Serikat (AS), Silent Barker.
Sumber :
  • Angkatan Udara AS

Jakarta, VIVA – Dalam era persaingan teknologi luar angkasa yang semakin ketat, sejumlah negara besar telah mengembangkan dan mengoperasikan satelit mata-mata canggih untuk tujuan militer dan intelijen. Berikut adalah ringkasan dari beberapa negara yang memiliki kemampuan satelit pengintai paling mutakhir:

Dibuka Menghijau, IHSG Berpotensi Kembali Menguat Ikuti Jejak Bursa Asia-Pasifik

Amerika Serikat (AS): Dominasi dengan Resolusi Super Tinggi

AS mengoperasikan satelit mata-mata dengan kemampuan resolusi hingga 5 cm per piksel, jauh lebih tinggi dibandingkan satelit Rusia yang memiliki resolusi sekitar 50 cm per piksel. Satelit-satelit ini digunakan untuk memantau aktivitas militer dan objek strategis di seluruh dunia.

Pameran International Islamic Expo 2025 Kembali Hadir di Jakarta

Rusia: Kapabilitas Terbatas dengan Tantangan Teknologi

Rusia memiliki dua satelit optik pengintai, Persona, yang diluncurkan antara tujuh hingga sembilan tahun lalu. Dengan resolusi maksimal sekitar 50 cm per piksel, satelit-satelit ini dianggap kurang kompetitif dibandingkan dengan satelit Amerika Serikat (AS) yang memiliki resolusi lebih tinggi.

Trump Pasang Tarif Dagang 32 Persen ke Indonesia Bakal Bikin Konsumen AS Rugi, Ini Penjelasannya

China: Teknologi Canggih dan Ambisi Global

China telah mengembangkan satelit pengintai dengan teknologi canggih, termasuk sistem Synthetic Aperture Radar (SAR) yang mampu menghasilkan citra resolusi tinggi.

Satelit-satelit ini digunakan untuk memantau aktivitas militer dan objek strategis di seluruh dunia, mendukung ambisi Tiongkok dalam memperkuat posisi globalnya.

India: Kemampuan Pengamatan Cuaca dan Malam Hari

India melalui Indian Space Research Organisation (ISRO) telah meluncurkan satelit EOS-09 yang dilengkapi dengan radar penginderaan jauh. Satelit ini mampu mengambil gambar melalui awan dan pada malam hari, meningkatkan kemampuan pengamatan India dalam kondisi cuaca buruk dan minim cahaya.

Israel: Teknologi Radar dan Optik Canggih

Israel mengoperasikan satelit TecSAR-1 yang dilengkapi dengan radar aperture sintetis (SAR) dan satelit optik Ofeq-16. Satelit-satelit ini mampu menghasilkan citra resolusi tinggi dan digunakan untuk memantau aktivitas militer di kawasan Timur Tengah.

Prancis: Pengawasan Elektronik Global

Prancis mengoperasikan konstelasi satelit CERES yang dirancang untuk mengumpulkan intelijen elektromagnetik dari seluruh dunia. Dengan kemampuan pengawasan elektronik yang canggih, satelit-satelit ini digunakan untuk memantau komunikasi dan aktivitas militer global.

Jerman: Sistem Radar Canggih

Jerman mengoperasikan sistem satelit radar SARah, yang merupakan pengganti dari sistem SAR-Lupe. Meskipun mengalami beberapa kendala teknis, sistem ini dirancang untuk memberikan kemampuan pengamatan radar canggih untuk keperluan militer dan intelijen.

Maroko: Kemampuan Pengamatan Optik

Maroko, negara Muslim di kawasan Afrika Utara, mengoperasikan satelit Mohammed VI-A dan VI-B yang dilengkapi dengan kemampuan pengamatan optik. Satelit-satelit ini digunakan untuk memantau wilayah Maroko dan sekitarnya, mendukung kebutuhan intelijen dan pengawasan negara.

Malaysia: Kolaborasi dengan China

Malaysia, negara Muslim di Asia Tenggara dan tetangga Indonesia, terlibat dalam proyek satelit Qianfan bersama China, yang bertujuan untuk menyediakan layanan internet satelit. Meskipun menghadapi tantangan teknis dan birokrasi, proyek ini menunjukkan kolaborasi internasional dalam pengembangan teknologi satelit.

Negara-negara ini menunjukkan bagaimana teknologi satelit telah menjadi alat strategis dalam pengumpulan intelijen dan pengawasan global. Dengan perkembangan teknologi yang pesat, persaingan dalam pengoperasian satelit mata-mata diperkirakan akan semakin intens di masa depan.

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS

Rupiah Melemah Rp 16.246 per Dolar AS, Tarif Trump Bikin Tensi Perang Dagang Naik Jadi Sorotan

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot melemah pada pembukaan perdagangan Rabu, 9 Juli 2025.

img_title
VIVA.co.id
9 Juli 2025