Arwin Welhalmina, Tokoh Inspiratif yang Ajak Gen-Z Jaga Demokrasi dengan Akal Sehat

Arwin Welhalmina
Sumber :
  • IG @arwin____

VIVA – Di tengah pusaran politik nasional yang kian panas, muncul sosok-sosok muda yang tak hanya bersuara, tetapi juga berdiri tegak membawa semangat perubahan. Dua di antaranya adalah Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan tokoh muda Gen-Z, Arwin Welhalmina. Keduanya menjadi representasi generasi baru yang tak gentar menghadapi tantangan politik dari generasi sebelumnya, sekaligus menjadi simbol perlawanan terhadap narasi kebencian dan polarisasi yang terus bergulir.

MDIS Benarkan Gibran Kuliah di Singapura, Raih Gelar Sarjana Pemasaran

Saat ini, posisi Gibran sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia tengah mendapat guncangan dari sejumlah purnawirawan TNI. Mereka menganggap Gibran tidak layak memimpin karena usianya yang masih muda dan dianggap belum berpengalaman. Bahkan, sejumlah tokoh secara terbuka mendorong pemakzulan Gibran dari jabatannya.

Namun, gelombang penolakan terhadap wacana pemakzulan ini juga datang, terutama dari kalangan muda. Salah satu suara paling vokal adalah dari Arwin Welhalmina, tokoh muda Gen-Z yang menilai langkah para purnawirawan tersebut bukan bagian dari proses demokrasi yang sehat, melainkan manuver politik yang sarat kepentingan.

Harga Rumah Selangit, Milenial Menyerah dan Gen Z Masih Berjuang Punya Hunian Impian

"Semua orang tahu, isu pemakzulan ini tidak berdiri di ruang hampa. Ini jelas manuver politik kekuasaan, dan perlu dicatat, sosok seperti Fahrul Razi yang getol mendorong wacana ini adalah bagian dari tim sukses capres yang kalah. Jadi kita tahu motifnya ke mana," kata Arwin, saat dihubungi baru-baru ini.

Arwin menegaskan bahwa Prabowo-Gibran adalah pemenang sah Pilpres 2024. Seluruh tahapan dan mekanisme pemilu telah berjalan sesuai aturan hukum yang berlaku. Bahkan, ketika hasil Pilpres dibawa ke Mahkamah Konstitusi, keputusan final justru memperkuat kemenangan mereka.

Waduh! Gen Z Disebut 'Tak Layak Kerja', Minimnya Skill Ini Jadi Sorotan 

“Putusan MK adalah final dan mengikat. Prabowo dan Gibran sudah sah sebagai presiden dan wakil presiden terpilih. Jadi, narasi pemakzulan ini sama sekali tidak berdasar secara hukum,” katanya.

Kehadiran Gibran di posisi strategis pemerintahan mencerminkan babak baru dalam sejarah demokrasi Indonesia. Anak muda tidak lagi hanya menjadi objek politik, tetapi sudah menjadi aktor utama. Arwin melihat bahwa generasi muda kini memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga demokrasi agar tetap berjalan sehat dan beretika.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya