Kaleidoskop Kesehatan 2019, KLB Hepatitis A hingga Iuran BPJS Naik
- ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
Ricuh Pasca Pemilu, Ini Bahaya Terpapar Gas Air Mata
Kericuhan pasca pemilu sejak Rabu dini hari tadi diwarnai berbagai aksi hingga adanya paparan gas air mata oleh petugas keamanan. Kandungan berbagai bahan kimia di dalam gas air mata dapat memicu iritasi pada mata, kulit, hingga paru-paru.
Pusat Pengendalian dan Penanganan Penyakit dari Amerika Serikat mengatakan bahwa gas air mata tak hanya mengiritasi mata namun juga hingga ke paru-paru. Serta berdampak pada sulitnya seseorang kembali aktif bergerak dan beraktivitas seperti sedia kala.
Dikutip dari laman self, Adapun komponen pada gas air mata atau substansi lachrymator ini paling banyak mencakup agen CS (chlorobenzylidenemalononitrile) dan agen CN (chloroacetophenone). Sementara itu, agen OC (oleoresin capsicum) juga dikenal sebagai semprotan PAVA, yang memicu rasa perih atau biasa disebut semprotan lada.
Agen OC dan PAVA ini bekerja memicu rasa sakit dan membuat suhu tubuh berubah. Bahkan, kadar yang sedikit dapat mempenetrasi kulit dan memasuki membran di tubuh untuk kemudian memicu rasa sakit yang sangat besar dalam waktu hingga setengah jam.
"Dampak dari paparan gas air mata sangat tidak baik untuk kesehatan dan konsekuensi yang sangat berat bagi tubuh," ungkap peneliti medis, Rohini J. Haar, M.D., M.P.H.,.
Dilanjutkannya, dampak lainnya yang begitu terasa yaitu membuat kulit terasa seperti terbakar. Saat bernafas dan tak sengaja menghirupnya juga, dapat melukai sistem pernafasan hingga paru-paru. Dampak kesehatan lainnya yang lebih parah yaitu cedera paru-paru permanen, kulit yang terbakar hingga radang di sistem pernafasan yang berdampak selama berminggu-minggu lamanya. Pada kasus lebih parah, bagian tulang kepala dan punggung dapat terjadi cedera.
KLB Hepatitis A di Pacitan dan Trenggalek
Kadinkes Provinsi Jatim Kohar Hari Santoso mengungkapkan ada temuan kasus hepatitis A di Kabupaten Trenggalek. Jumlah kasus dilaporkan ada 190 pasien dengan yang dirawat sebanyak 2 pasien. Sementara, Total kasus Hepatitis A di Pacitan ada 1110 pasien dan yang pernah dirawat inap sebanyak 347.