Perokok Jadi 'Surga' Bagi Virus Corona, WHO Jelaskan Bahayanya

Ilustrasi rokok.
Sumber :
  • Pixabay/Ralf Kunze

VIVA – Perokok disebut-sebut menjadi salah satu kelompok yang rentan terpapar virus corona. Belum lama ini juga, World Health Organization (WHO) lndonesia mengeluarkan pernyataan yang secara lebih spesifik mengingatkan masyarakat Indonesia mengenai kaitan antara COVID-19 dengan perilaku merokok.

Warga Miskin di RI Ternyata Lebih Banyak Belanja Rokok daripada Telur, Ini Faktanya

Dalam akun Instagram resmi WHO Indonesia, disebutkan bahwa virus corona merupakan salah satu alasan yang tepat untuk berhenti mengonsumsi tembakau. Hal tersebut diakibatkan karena penggunaan tembakau bisa memperparah gejala saat virus corona jenis SARS-CoV-2 itu menyerang.

"Dampak coronavirus dapat lebih parah bagi mereka yang menggunakan tembakau," begitu judul dari unggahan tersebut.

Bos Danantara: Kesepakatan Pembelian 50 Pesawat Boeing Sebelum Era COVID-19

Lebih lanjut, Badan Kesehatan Dunia itu menekankan, penggunaan tembakau mengakibatkan penyakit dan disabilitas dan merusak hampir semua organ dalam tubuh termasuk paru-paru.

Saat virus corona menyerang paru-paru, apalagi ketika organ itu sudah rusak akibat tembakau, serangannya dapat menimbulkan dampak lebih parah pada tubuh.

Mengintip Perjalanan Raksasa Industri Tembakau Djarum, Ternyata Dimulai dari Bisnis Ini

"Tembakau memengaruhi sistem kekebalan tubuh, artinya Anda lebih tak berdaya melawan infeksi," tulis akun WHO.

Diketahui, kaitan antara rokok dan virus corona terjalin melalui kandungan di virus yang lebih 'menyukai' sel-sel di tubuh perokok. Disebutkan oleh pakar bahwa perlu ada reseptor di permukaan sel tubuh yang dikenali virus corona yaitu ACE2, CD209, CLEC4M.

"Pada perokok, ACE2 dan CD209 sangat signifikan menonjol maka membuat virus lebih cepat berlabuh. Lebih banyak di paru perokok. Alasan mengapa yang merokok lebih banyak kena virus karena reseptornya lebih banyak," ujar Kepala Lembaga Biologi dan Pendidikan Tinggi Eijkman, Prof.Dr. Amin Soebandrio, PhD, SpMK (K), dalam temu media beberapa waktu lalu.

Ivan Gunawan

Takut Mati, Ivan Gunawan Depresi Gegara Kadar Gula Tinggi dan Saturasi Oksigen Anjlok

Desainer ternama Ivan Gunawan baru-baru ini mengungkapkan pengalaman mengerikan saat berjuang melawan COVID-19 pada masa puncak pandemi sekitar tahun 2020 lalu.

img_title
VIVA.co.id
30 Juli 2025