Jumlah Kasus COVID-19 Varian JN.1 Terus Bertambah, Kenali Dua Gejala Barunya

Ilustrasi COVID-19/virus corona
Sumber :
  • Pixabay/Tumisu

VIVA Lifestyle – Jumlah kasus COVID-19 varian JN.1 angkanya terus bertambah di beberapa negara, termasuk Indonesia. Data terakhir, pasien terkonfirmasi positif varian JN.1 di Indonesia mencapai 149 orang. 

Tahun Depan Prabowo Bakal Tarik Utang Terbesar Sejak Era Covid-19, Segini Nilainya

Di tengah jumlah kasusnya yang terus meningkat, Kantor Statistik Nasional Inggris (UK ONS), menemukan dua gejala baru dari varian COVID-19 ini. Apa gejala-gejalanya? Yuk, scroll untuk tahu lebih lanjut. 

Dua gejala baru tersebut adalah kesulitan tidur atau insomnia dan kecemasan. 

Takut Mati, Ivan Gunawan Depresi Gegara Kadar Gula Tinggi dan Saturasi Oksigen Anjlok

"Dalam data terakhir Badan Pusat Statistik terungkap, selain gejala-gejala yang biasa dilaporkan oleh penderita COVID sebelumnya, seperti pilek, batuk, sakit kepala, dan lemas, ada juga yang mengaku mengalami kesulitan tidur dan kecemasan juga," kata ONS Inggris, dikutip Times of India, Sabtu 6 Januari 2024. 

Bos Danantara: Kesepakatan Pembelian 50 Pesawat Boeing Sebelum Era COVID-19

Gejala lain
Gejala COVID-19 lainnya serupa dengan gejala yang terlihat pada gelombang infeksi sebelumnya. Gejalanya termasuk demam atau menggigil, batuk, sesak napas, kelelahan, nyeri otot atau badan, sakit kepala, kehilangan rasa dan penciuman (anosmia), sakit tenggorokan, hidung tersumbat, pilek, mual dan diare. 

JN.1 jauh lebih kebal dibanding strain 'nenek moyangnya'
Varian JN.1 menyebar dengan lebih cepat. Thomas Russo, MD, profesor dan kepala penyakit menular di Universitas Buffalo di New York, mengatakan bahwa JN.1 juga memiliki mutasi pada protein lonjakan yang membuatnya lebih kebal. 

"Ada beberapa data yang dapat disimpulkan dari temuan laboratorium bahwa JN.1 mungkin lebih menular," ungkapnya. 

Pada 19 Desember 2023 lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengkategorikan varian JN.1 sebagai variant of interest (VOI). Sebelumnya, JN.1 dilacak sebagai bagian dari BA.2.86, garis keturunan induk yang diklasifikasikan sebagai varian of interest (VOI). Namun, dalam beberapa minggu terakhir, JN.1 terus dilaporkan di banyak negara dan prevalensinya telah meningkat pesat secara global dan kini mewakili sebagian besar garis keturunan BA.2.86 yang dilaporkan ke GISAID. 

"Karena penyebarannya yang meningkat pesat, WHO mengklasifikasikan JN.1 sebagai VOI yang terpisah dari garis keturunan induk BA.2.86," kata WHO.

Ilustrasi COVID-19/virus corona.

Photo :
  • Pixabay/mattthewafflecat

Bagaimana agar tetap aman?
Agar tetap aman, praktikkan kebersihan secara teratur dengan mencuci tangan menggunakan sabun dan air. Kenakan masker di tempat ramai, jaga jarak fisik, dan patuhi pedoman COVID-19 yang ditetapkan. Hindari juga menyentuh wajah, terutama hidung dan mulut. Tetap terinformasi dengan perkembangan terkini, melakukan vaksinasi, dan konsultasi dengan medis jika merasakan gejala COVID-19. 

Disinfeksi permukaan yang sering disentuh dan prioritaskan aktivitas di luar ruangan jika memungkinkan. Praktikkan kebersihan pernapasan yang baik dengan menutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin. Tetap di rumah ketika merasa tidak enak badan dan dorong orang lain untuk melakukan hal yang sama. 

Volkswagen Beetle Split-Window

Volkswagen Beetle Split-Window, Dari Mobil Rakyat Jadi Barang Koleksi Super Mahal

Nilai Volkswagen Beetle Split-Window kini bervariasi antara $37.500 atau sekitar Rp607 juta hingga lebih dari $95.000 atau sekitar Rp1,5 miliar untuk model restorasi.

img_title
VIVA.co.id
18 Agustus 2025