Kemenkes Bikin Iklan Antirokok

Peluncuran Iklan Layanan masyarakat Kemenkes September 2016
Sumber :
  • VIVA.co.id/Diza Liane

VIVA.co.id – Menurut data dari Global Adult Tobacco Survey (GATS): Indonesia Report 2011, Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah prevalensi perokok aktif tertinggi di dunia dengan 67 persen perokok pria dan 2,7 persen perokok wanita. Angka ini terus meningkat setiap tahunnya.

Pedagang Kecewa dengan Pansus Raperda Kawasan Anti Rokok: Aspirasi Kami Bak Angin Lalu

Tentu ini menjadi kekhawatiran karena rokok akan mengurangi produktivitas dan menimbulkan berbagai penyakit kronis.

Dalam upaya melidungi kesehatan masyarakat dari bahaya rokok, Kementerian Kesehatan pun mengeluarkan langkah preventif melalui iklan layanan masyarakat yang mengkampanyekan tema 'Sayangi Tubuhmu, Berhentilah Merokok'.

Polemik Raperda Kawasan Tanpa Rokok: Pasal Larangan Penjualan Lolos, Meski Pedagang Protes

"Kami melihat efektivitas iklan layanan masyarakat yang diluncurkan pada 27 Mei 2016 yang mengangkat tema 'Suara Hati Anak'. Hasil media monitoring kami menunjukkan dampak positif bahkan mendapat respon dari Filipina yang ingin mengadaptasi iklan ini," ujar Direktur Gizi Masyarakat Ditjen Kesehatan Masyarakat Kemenkes, Ir. Doddy Izwardy, MA, saat peluncuran iklan layanan masyarakat anti rokok di Kemenkes, Jumat, 2 September.

Doddy menuturkan, iklan yang nantinya akan tayang di seluruh televisi nasional ini dinilai cukup efektif menekan jumlah perokok. Namun, tidak hanya melalui iklan dan kampanye, upaya pencegahan ini juga akan diimbangi dengan kegiatan sosialisasi ke masyarakat.

Cukai Rokok Tak Naik pada 2026 Jaga Stabilitas Industri Hasil Tembakau

Tidak hanya itu, upaya pencegahan ini, lanjut Doddy, juga perlu keterlibatan pemangku kepentingan lain di Indonesia.

"Masyarakat harus bisa mandiri mengetahui manfaat sehat itu untuk mereka," imbuh Doddy.

Tidak hanya masalah kesehatan, rokok juga bisa berdampak negatif pada ekonomi Indonesia. Kerugian itu salah satunya sangat terasa dalam pembiayaan BPJS di mana 30 persen habis untuk klaim pengobatan penyakit akibat rokok seperti stroke, jantung, dan kanker.

Kanwil Bea Cukai Jakarta berikan kemudahan kepabeanan

Barang Ilegal Rp 6,8 Triliun Diamankan Bea Cukai di Periode Januari-September 2025

Djaka melaporkan, barang ilegal dengan total nilai mencapai Rp 6,8 triliun berhasil diamankan pihaknya di sepanjang Januari-September 2025.

img_title
VIVA.co.id
6 Oktober 2025