- ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
VIVA.co.id – Hujan yang mengguyur tak menyurutkan langkah pria itu melangkahkan kaki. Berpayung biru, berkoko putih, langkahnya mantap. Jumat, 2 Desember 2016. Presiden Joko Widodo turut serta salat Jumat yang digelar di lapangan Monas sebagai rangkaian aksi super damai 212 umat Islam menyuarakan aspirasi agar Gubernur DKI Jakarta nonaktif Basuki Tjahaja Purnama dipenjara atas tuduhan menista agama.
Presiden Jokowi, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, serta sejumlah menteri kabinet berbaur dengan massa. Mereka bersama-sama melakukan ibadah salat Jumat dan doa bersama untuk kebaikan negeri.
Usai salat, Presiden Jokowi menyampaikan sambutan. Jokowi mengucapkan salam kepada para kiyai, ulama dan habib yang hadir. "Terima kasih atas doa dan zikir yang telah dipanjatkan untuk keselamatan bangsa dan negara kita," ujar Presiden Jokowi.
Setelah itu Jokowi mengumandangkan takbir "Allahu Akbar" sebanyak tiga kali dan diikuti takbir yang sama oleh massa. "Saya ingin memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya karena seluruh jemaah yang hadir dalam ketertiban sehingga semua acaranya dalam keadaan baik," kata Presiden.
Ia meminta agar para jemaah yang hadir setelah itu bisa kembali dengan selamat ke daerah masing-masing. "Terima kasih dan selamat kembali ke tempat asal masing.”
Aksi super damai 212 itu aksi ketiga setelah sebelumnya mereka menggelar serupa pada 14 Oktober dan 4 November. Semuanya digelar pada hari Jumat. Tuntutannya pun sama: Tangkap Ahok.
Presiden Joko Widodo didampingi Wapres Jusuf Kalla, Menko Polhukam Wiranto dan Menag Lukman Hakim Saifuddin menyapa massa Aksi Bela Islam III di kawasan silang Monas, Jakarta, Jumat 2 Desember 2016. Foto: VIVA.co.id/Muhamad Solihin
Muaranya, Ahok dinilai menista agama karena pernyataannya saat berdialog dengan warga di Pulau Pramuka pada 27 September 2017 lalu. Saat berdialog dengan warga, Ahok mengatakan bahwa program pemberdayaan kerapu di Kepulauan Seribu akan tetap berlanjut, meski ia tak terpilih lagi menjadi Gubernur DKI. Namun, Ahok spontan menyebut Alquran Surat Al Maidah yang kerap dijadikan dalih lawan politiknya untuk tidak memilih pemimpin nonmuslim. Kini, Ahok menyandang status tersangka dalam kasus itu.