- REUTERS/Stringer
Pemilik surat kabar The Washington Post itu menuturkan, untuk membangun pemukiman permanen di Bulan adalah misi yang sulit dan tujuan yang layak. Dia makin semangat dengan misi ini, sebab melihat banyak orang antusias menanti pencapaian Blue Origin.
Segala persiapan dilakukan Blue Origin. Perusahaan swasta ini sudah berkali-kali menguji coba roket super New Glenn. Roket ini merupakan pesaing roket super Falcon Heavy milik SpaceX.
Bicara soal kemampuan, roket New Glenn tak kalah kualitas, sebab mampu mengangkut awal, berfungsi penyuplai sekaligus sebagai wahana di antariksa.
Jika dibandingkan dengan Falcon Heavy, New Glenn lebih panjang, tapi roket Falcon itu punya 30 persen daya dorong lebih banyak.
Roket New Glenn juga punya kemampuan mengirim wahana ke antariksa dan kemudian kembali ke titik pendaratan secara otomatis. Sama persis seperti Falcon Heavy. Roket New Glenn didukung dengan sekelompok motor roket baru, BE-4 yang mampu membawa tingkat dorongan 550 ribu pon. Sebagai perbandingan, kemampuan BE-3 pada roket New Shepard sebelumnya hanya mampu menghasilkan 110 ribu pon tingkat dorongan.
Mesin roket BE-4 laku. Kabarnya ULA bakal menggunakan BE-4 begitu sistem peluncur mereka rampung dibuat.
"Visi kami yakni jutaan orang hidup dan bekerja di antariksa dan New Glenn merupakan tahapan sangat penting. Kami juga menyiapkan roket New Armstrong," ujarnya dalam email.
Dikutip dari Geek Wire, Presiden Blue Origin, Rob Meyerson menegaskan, visi Bezos bukan hanya ingin menciptakan pemukiman permanen di Bulan, tapi ingin menuju tujuan yang lebih jauh yakni ke Mars. Dia mengatakan, untuk bisa sampai koloni di Mars butuh beberapa dekade lagi.
"Mars akan menjadi salah satu dari tujuan itu. Bulan akan menjadi misi yang lain. New Armstrong benar-benar dirancang untuk visi jangka panjang," ujar sang presiden.
Roket New Armstrong disebut punya kemampuan yang sama dengan ITS milik SpaceX. Meyerson menuturkan roket New Armstrong dan New Shepard membawa spesifikasi dasar New Glenn. (ren)
