- REUTERS/Stringer
Tahap pertama ini merupakan sebagai uji kemampuan teknologi NASA sebelum mengirim koloni ke Mars. Pada tahap pertama, astronaut NASA akan mengawaki wahana antariksa Orion, mengeksplorasi asteroid sasaran pada 2020-an, kemudian membawa sampel asteroid ke Bumi. Misi ke asteroid ini akan menguji kemampuan Solar Electrical Propultion yang merupakan pengirim kargo.
Astronot dari NASA, Peggy Whitson saat melakukan ekspedisi ke stasiun luar angkasa. (NASA/Handout via REUTERS)
Pada pertengahan 2018, dengan roket supernya, Space Launch System (SLS), NASA akan menunjukkan kemampuannya untuk siap mengangkasa ke Mars. Tapi misi koloni ini akan tergantung pada wahana Orion dan versi terbaru SLS.
Tapi belakangan misi koloni itu terancam. Kendalanya bukan soal teknologi, tapi pendanaan.
Dikutip dari Futurism, Kepala Penerbangan Manusia ke Antariksa NASA, William H. Gerstenmaier, mengumumkan badan antariksa AS tidak bisa mewujudkan ambisi pengiriman awak ke Mars dengan kondisi bujet yang ada saat ini.
"Saya tak bisa menentukan kapan Manusia di Mars, alasannya terkait dengan tingkat bujet yang mengalami kenaikan 2 persen," jelasnya.
Pengembangan roket super SLS dan wahana Orion telah menyedot bujet NASA, sehingga badan antariksa ini tak bisa mulai merancang kendaraan pendarat dan kendaraan pulang dari permukaan Mars.
Dikutip dari Spacenews, bujet NASA untuk misi eksplorasi Planet Mars pada tahun fiskal 2018 yakni US$3,93 miliar dengan rincian untuk SLS US$1,93 miliar, Orion US$1,18 miliar, Ground Systems US$460,4 juta, dan eksplorasi litbang US$350 juta.
Pemerintah AS dan Senat AS dalam rancangan UU malah telah melebihkan alokasi anggaran eksplorasi Mars. Rinciannya, rancangan versi pemerintah AS totalnya, US$4,55 miliar dengan rincian SLS US$2,15 miliar, Orion US$1,35 miliar, Ground Systems US$600 juta, eksplorasi litbang US$450.
Sedangkan versi rancangan Senat AS untuk dana koloni Mars yakni US$4,34 miliar. Rinciannya untuk SLS US$2,15 miliar, Orion US$1,35 miliar, Ground Systems US$545 juta, dan eksplorasi litbang US$350 juta.
Gerstenmaier mengatakan, misi awak ke Mars tergantung dengan dana. Untuk itu, mengingat kendala bujet yang kurang, dia mengindikasikan, NASA bisa menurunkan target dan lebih tertarik untuk menjalankan misi eksplorasi Bulan.