- REUTERS/Stringer
Misi eksplorasi ke Bulan, kata dia, bisa diperluas dibanding misi pembangunan Deep Space Gateway di orbit Bulan. Gerstenmaier menuturkan, Deep Space Gateway bisa dikembangkan untuk lebih mendukung program eksplorasi permukaan Bulan secara lebih luas.
NASA mulai menyadari misi ke Mars bakal lebih realistis dengan kolaborasi entitas lain. Dalam hal ini bisa menggandeng perusahaan antariksa swasta yang juga punya misi mengirimkan awak ke Mars.
Langkah NASA membangun SLS mendapat kritikan dari bekas Kepala Divisi Propulsi dan Power NASA, Gene Grush. Menurutnya langkah NASA mengembangkan SLS adalah jalan yang salah dan memalukan. Sebab dana NASA yang terbatas terkuras untuk mengembangkan SLS.
"Semua uang terbuang sia-sia saja," ujar Grush dikutip dari Digital Trend.
Mantan pentinggi NASA itu mengatakan seharusnya NASA fokus menjalankan apa yang dilakukan perusahaan antariksa swasta, yakni membangun pendarat, sistem wahana berawak dan kendaraan antariksa. Selain itu seharusnya NASA bekerja sama dengan perusahaan antariksa lainnya dibanding berkompetisi dengan SpaceX dan lainnya.
Grush menilai saat ini harapan untuk koloni antariksa ada pada sektor swasta. Dia tak ragu, harapan tersebut ada pada SpaceX dan United Launch Alliance (ULA).
Selanjutnya...Blue Origin, Sang Pesaing
Blue Origin, Sang Pesaing
Tak ketinggalan dengan SpaceX, perusahaan antariksa swasta besutan Jeff Bezos, Blue Origin juga memanaskan persaingan koloni manusia ke luar Bumi.
Bezos yang merupakan pendiri Amazon.com ingin menyaingi pesaingnya, Elon Musk. Dia ingin Blue Origin menyaingi misi SpaceX. Jalan Blue Origin untuk mengirimkan awak ke Mars mirip dengan langkah NASA. Pada tahap awal, Blue Origin akan mengirimkan kargo astronaut ke Bulan. Nantinya dia ingin satelit Bumi itu, akan dijadikan sebagai tempat tinggal permanan untuk pendaratan di Bulan. Misi pengiriman kargo ke Bulan akan dimulai pada pertengahan 2020-an.
Titik pendaratan di Bulan itu, kata Bezos, akan dijadikan sebagai pemukiman permanen manusia.
"Ini waktunya Amerika untuk kembali ke Bulan, ini waktunya untuk tinggal," ujarnya.
Pendiri yang juga CEO SpaceXÂ dan Tesla, Elon Musk saat berbicara di Konferensi Internasional Pengembangan dan Riset Antariksa di Washington, Amerika Serikat. (REUTERS/Aaron P. Bernstein)