- ANTARA FOTO/Aji Styawan
"Tetapi jujur kami tidak tahu (Nyonya Meneer), karena tidak ada kabar-kabar dari perbankan juga. Krediturnya perorangan, bukan perbankan. Kalau perbankan mungkin kami tahu," tutur Haryadi kepada VIVA.co.id.
Ia menilai, bila sebuah perusahaan tidak dikelola dengan baik, semua usaha pasti kolaps. Sebaliknya, bila dikelola baik tentu perusahaan masih akan terus berkembang.Â
Direktur Jenderal Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka Kementerian Perindustrian, Achmad Sigit Dwiwahjono, mengungkapkan, pailitnya Nyonya Meneer memang sangat disayangkan semua pihak. Terlebih perusahaan jamu ini sudah lama berdiri.
Saat ini, menurut Achmad, industri jamu yang besar hanya bisa dihitung dengan jari. Sementara itu, industri jamu skala menengah kecil ada sekitar 700 perusahaan. Kondisi ini pun menjadi perhatian pemerintah untuk membantunya tetap eksis di Tanah Air.
Ia menuturkan, industri jamu dan kosmetik Indonesia masih bisa tumbuh di atas 10 persen dan itu bisa terlihat di sejumlah produk dalam negeri. Pada semester I-2017, industri itu tumbuh 7-8 persen di atas pertumbuhan ekonomi nasional.
Untuk itu, dalam upaya mendukung eksistensi industri tersebut, pemerintah terus mengawalnya. Khususnya pada industri kelas menengah. Cara itu dilakukan dengan sosialisasi untuk meningkatkan produksi jamu agar bisa diterima oleh pasar lebih luas.
Namun, Direktur Keuangan PT Sido Muncul, Venancia Sri Indrijati, mengakui, secara umum pada semester I-2017 penjualan produknya mengalami penurunan, khususnya pada produk minuman energi drink.
Menurut dia, untuk produk minuman energi penurunannya cukup tajam, sehingga secara keseluruhan pendapatan perusahaan juga ikut terkoreksi. Turunnya produk energi tersebut tercatat mencapai sekitar 27 persen dibandingkan tahun lalu.
Sementara itu, untuk produk herbal yang diproduksi Sido Muncul, Venancia mengakui masih terlihat tanda-tanda pertumbuhan yang positif. Untuk Semester I-2017 produk herbal tumbuh 5,9 persen.
"Menghadapi situasi ini, kami upayakan adalah mengubah atau meningkatkan produk minuman menjadi produk herbal, seperti Tolak Angin, Pegal Linu, kemudian seperti Kapsul Kulit Manggis. Iklan akan ditingkatkan," ujar dia kepada VIVA.co.id.
Direktur PT Sido Muncul Tbk. Irawan Hidayat (tengah) saat menyapa para penjual produk Sido Muncul pada mudik gratis Sido Muncul di Museum Purna Bhakti Pertiwi, TMII, Jakarta Timur. (ANTARA FOTO/Saptono)