Trump Tarik Pasukan Amerika dari Suriah, Israel Jiper

VIVA Militer: Pasukan Amerika Serikat (AS) di Suriah
Sumber :
  • Agence France-Presse (AFP)

VIVA – Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, berencana akan menarik seluruh pasukannya dari Suriah, pasca runtuhnya rezim Bashar al-Assad. Kemungkinan ini membuat Israel, sekutu utama AS di Timur Tengah, Israel, memiliki kekhawatiran besar.

Seorang sumber yang berasal dari Gedung Putih dan dirahasiakan identitasnya, diklaim sudah memberikan laporan langsung kepada pemerintah Israel terkait rencana Donald Trump menarik unit militer Amerika Serikat dari Suriah.

"(Rencana penarikan pasukan Amerika oleh Trump) menimbulkan kekhawatiran serius," ucap sumber tersebut dilansir VIVA Militer dari Russia Today.

Tak cuma Israel, milisi Kurdi yang berbasis di Suriah juga ketakutan. Sebab selama ini, unit paramiliter Kurdi yang tergabung dalam Pasukan Demokratik Suriah (PDF), disokong penuh oleh pemerintah dan militer Amerika.

VIVA Militer: Pasukan Amerika Serikat (AS) di Suriah

Photo :
  • Getty Images

Selain itu, kekhawatiran Kurdi juga tak lain akan berlangsungnya agresi militer Turki untuk menghabisi  kelompok yang disebut Turki sebagai jaringan teroris internasional. 

Padahal di satu sisi, pasukan Kurdi lah yang ikut bersama AS menghgancurkan kelompok teroris internasional   Negara Irak dan Suriah. Sementara itu, penerintah Recep Tayyip Erdogan, diketahui memiliki hubungan dekat dengan milisi pemberontak yang merobohkan rezim al-Assad di Surisah.

Buktinya pada awal Desember 2025, dalam pernyataannya Erdogan menegaskan jika aksi Israel dan milisi Kurdi di Suriah harus dihentikan dalam waktu singkat.

Pemerintah Disarankan Nego Ulang Tarif Impor AS agar Dapat Kesepakatan Bagus

"Tindakan agresif (yang dilakukan) oleh Israel di Suriah, harus diakhiri dengan cepat," ucap Erdogan.

VIVA Militer: Pasukan Amerika Serikat (AS) di Suriah

Photo :
  • Agence France-Presse (AFP)
Airlangga Bantah Jual Data Pribadi Warga RI ke Pemerintah AS

Pesaing AS, Rusia, yang juga terlibat dalam Perang Saudara Suriah yang pecah sejak 2011 sebelumnya melakukan langkah preventif yang sangat cepat. Pasca resim al-Assad jatuh,  militer Rusia menarik sejumlah besar personelnya dari Suriah.

Pada Desember 2024, Departemen Pertahanan Amerika Serikat (DoD) mengungkap bahwa terdapat sekitar 2.500 personel militer AS yang dikirim ke Suriah. Jumlah ini 1.110 orang lebih banyak dari angka sebelumnya.

Thailand Tutup Semua Perbatasan dengan Kamboja Imbas Perang
Vice President (VP) Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso

Pertamina Mulai Jajaki Impor BBM dari AS, Manajemen Buka Suara

Kesepakatan itu merupakan bagian dari komitmen yang diberikan oleh Indonesia, untuk menyeimbangkan neraca perdagangan kedua negara.

img_title
VIVA.co.id
28 Juli 2025