Apa Itu ERP, Jalan Berbayar Elektronik yang akan Diterapkan di Jakarta

Kendaraan melintas di bawah alat electronic road pricing (ERP) di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Jakarta, VIVA – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana menerapkan sistem Electronic Road Pricing (ERP) atau jalan berbayar elektronik sebagai solusi mengatasi kemacetan dan polusi udara di ibu kota.

Rano Karno Sebut Jalur Car Free Night Tak Sepanjang Car Free Day

Sistem ini telah lama diwacanakan dan kini kembali menjadi perbincangan hangat setelah Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengungkapkan targetnya untuk menjadikan pendapatan ERP sebagai subsidi transportasi umum.

Apa Itu ERP?
ERP adalah sistem pengendalian lalu lintas berbasis elektronik yang memungut biaya dari pengguna kendaraan bermotor saat melintas di ruas jalan tertentu, khususnya pada jam sibuk. Tujuannya adalah mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, mendorong masyarakat beralih ke transportasi umum, serta mengatasi kemacetan dan polusi.

Terpopuler: Mobil Listrik hingga Kemacetan Jadi Sorotan

ERP menggunakan teknologi seperti On-Board Unit (OBU), alat yang dipasang di kendaraan untuk mendeteksi dan mendebet biaya secara otomatis saat melewati gerbang ERP.

Cara Kerja ERP
Kendaraan yang melintas di zona ERP akan dikenakan tarif progresif berdasarkan jenis kendaraan dan waktu penggunaan. Berdasarkan informasi yang dirangkum VIVA Otomotif Rabu 7 Mei 2025, tarif ERP di Jakarta diperkirakan berkisar antara Rp5.000 hingga Rp19.000 per lintasan, berlaku setiap hari dari pukul 05.00 hingga 22.00 WIB.

Kemacetan di Kota Medan Lebih Parah dari Jakarta

Namun, Dinas Perhubungan DKI Jakarta baru-baru ini membantah informasi terkait penerapan tarif di 25 ruas jalan, menegaskan bahwa kebijakan ini masih dalam tahap pengkajian dan penyempurnaan infrastruktur transportasi umum.

Manfaat dan Tantangan
ERP diharapkan dapat mengurangi kemacetan, memperpendek waktu tempuh, dan menurunkan polusi udara. Pendapatan dari ERP juga akan dialokasikan untuk subsidi transportasi umum, termasuk MRT, LRT, dan TransJakarta, sehingga meningkatkan aksesibilitas dan kenyamanan masyarakat.

Namun, tantangan seperti penolakan dari pengemudi ojek online (ojol) dan masyarakat yang merasa terbebani biaya tambahan masih menjadi hambatan. 

Warna-warni Jembatan Ampera

Masuk Daftar Kota Termacet, Lalu Lintas Palembang Padat di Jam-jam Ini

Waktu tempuh yang lama ini menunjukkan tingginya kepadatan lalu lintas di sejumlah titik kota. Terutama saat jam-jam sibuk pagi dan sore hari yang menjadi puncak macet.

img_title
VIVA.co.id
11 Juli 2025