Kematian Tak Lagi Misteri
- REUTERS/Yuriko Nakao
Pada tool universitas ini, pengguna diminta mengisi formulir daring yang berisi informasi personal, kondisi fisik dan usia, kondisi kehidupan meliputi pendidikan, status pernikahan sampai apakah sudah pensiun atau tidak.
Tool ini juga mengumpulkan data apakah pengguna menjalankan praktik kebugaran, apakah menderita diabetes dan bagaimana kondisi kesehatannya sampai kebiasaan merokok dan minum alkohol.Â
Setelah mengisi formulir tersebut, sistem akan meringkas dan mengalkulasi harapan hidup seseorang.Â
Aplikasi Kapan Mati
Ada lagi prediksi kematian seseorang dalam bentuk aplikasi mobile. Dikutip dari laman Thesun, pada iPhone telah muncul aplikasi Gero Lifespan yang memanfaatkan kecerdasan buatan untuk memprediksi berapa lama pengguna akan hidup.Â
Aplikasi ini menjanjikan analisis yang akurat dan bisa melawan penuaan. Aplikasi Gero Lifespan membaca data yang ada di iPhone dan perangkat sandang misalnya Apple Watch untuk bisa menilai kehidupan pengguna.Â
Kemudian aplikasi akan memakai data kesehatan resmi untuk melihat kemungkinan harapan hidup pengguna dan mengubahnya tergantung keaktifan gaya hidup pengguna.
Â
Aplikasi ini membaca pola data pengguna dengan memakai data klinis lebih dari 100 ribu orang dari survei kesehatan umum 2003-2006 di Amerika Serikat. Aplikasi ini juga menerapkan mesin pembelajaran kecerdasan buatan untuk memprediksi kematian seseorang.Â
"Kecerdasan buatan adalah alat yang kuat dalam pengenalan pola dan telah menunjukkan kinerja luar biasa mengidentifikasi objek visual, pengenalan ucapan dan bidang lainnya," jelas Direktur Sains Gero Lifespan, Peter Fedichev.Â
Dalam pengalaman Fedichev, kecerdasan buatan bisa digunakan untuk lebih menyempurnakan model risiko dalam memprediksi kematian seseorang.Â
Dia meyakini kombinasi teori penuaan dengan alat mesin pembelajaran modern bakal melahirkan model risiko kesehatan yang lebih baik. (ren)
