Baru Dilantik, Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa Udah Kena Semprot Joko Anwar
- Kolase Instagram
Jakarta, VIVA – Sutradara ternama Tanah Air, Joko Anwar, kembali menjadi sorotan publik. Kali ini bukan karena karya film horornya, melainkan karena kritik pedas yang ia tujukan kepada Menteri Keuangan (Menkeu) RI yang baru dilantik, Purbaya Yudhi Sadewa.
Melalui akun X pribadinya, @jokoanwar, pria yang akrab disapa Jokan itu mengunggah sebuah gambar berisi kutipan pernyataan Purbaya terkait tuntutan 17+8 yang sedang ramai diperbincangkan. Dalam kutipan tersebut, Purbaya menganggap isu tersebut bukanlah representasi seluruh masyarakat. Scroll untuk tahu info lengkapnya, yuk!
"Saya belum mempelajari itu (tuntutan 17+8). Tapi basically begini, itu kan suara sebagian kecil rakyat kita. Kenapa, mungkin sebagian ngerasa keganggu, hidupnya masih kurang ya," demikian bunyi pernyataan Purbaya yang diunggah Joko Anwar, dikutip Selasa 9 September 2025.Â
Tak hanya itu, Purbaya juga melontarkan janji besar mengenai pertumbuhan ekonomi yang diklaim mampu ia dorong hingga 7 persen, sesuai target Presiden Prabowo Subianto. Ia bahkan menegaskan jika pertumbuhan ekonomi itu tercapai, maka keresahan rakyat akan hilang dengan sendirinya.
"Once saya ciptakan pertumbuhan ekonomi, itu akan hilang dengan otomatis. Mereka akan sibuk cari kerja dan makan enak, dibandingkan mendemo," ujar Purbaya.
Unggahan Joko Anwar disertai komentar singkat namun bernada sindiran tajam.
"Seriously, dude?" tulisnya.
Cuitan tersebut dengan cepat menyebar luas dan mengundang ribuan komentar warganet. Banyak yang menganggap respons Joko Anwar mewakili kegelisahan publik atas ucapan sang Menkeu.
Sejumlah pengguna X juga melontarkan kritik tambahan. Akun terverifikasi @wong_clayten misalnya, menuliskan komentar bernada sarkastis.
"Orang ini dipilih jadi Menkeu karena kemampuannya atau karena kesombongannya?" cuitnya.
Sementara itu, akun lain menyoroti waktu penyampaian pernyataan tersebut, yang dinilai kurang bijak mengingat Purbaya baru saja dilantik.
"Langsung aja dikeluarkan, data rakyat kecil mana yang dimaksud pak. Biar nggak merasa dicolek-colek nih masyarakatnya, biar jelas," kata netizen.