Arti 'Poppo Siroyo', Frasa Bahasa Korea dari Film Laut Tengah yang Viral di TikTok

Adegan film Laut Tengah
Sumber :
  • Netflix

Jakarta, VIVA – Frasa Korea "Poppo Siroyo" tengah viral di media sosial, terutama di platform seperti TikTok, Instagram, dan X. Popularitas frasa ini melonjak setelah muncul dalam salah satu adegan lucu film Laut Tengah yang baru tayang di Netflix.

Hujan dan Longsor di Korsel, 18 Orang Tewas dan 9 Hilang

Dalam konteks film tersebut, "Poppo" berarti "cium," sedangkan "Siroyo" berarti "tidak mau." Adegan ini melibatkan karakter ayah, Bhumi (diperankan oleh Ibrahim Risyad), yang meminta kecupan dari anaknya, Suriah (diperankan oleh Azkyra Mahira), namun sang anak dengan polos menolak permintaan tersebut sambil mengucapkan, "Siroyo."

Pelafalan bahasa Korea yang dilakukan Ibrahim Risyad dan Azkyra Mahira memicu perbincangan di media sosial. Bahkan, kreator konten asal Korea Selatan, Korea Reomit alias Jang Hansol, turut memberikan tanggapan terkait intonasi para aktor.

Tanah Longsor Akibat Hujan di Korsel Tewaskan 10 Orang

"Bukan aku mau menghujat, aku sebagai orang Korea yang lama tinggal di Indonesia ngerasa bagus ada (film) yang ada ke Korea-Korea-annya. Cuman (ada) bagian yang menurutku bisa diperbaiki," ujar Jang Hansol dalam video TikTok yang kini telah ditonton lebih dari 3 juta kali.

Dalam video tersebut, Hansol juga menunjukkan cara pelafalan yang lebih tepat agar terdengar lebih natural dan seperti orang Korea asli.

Banjir di Korsel Tewaskan 4 Orang, Lebih dari 5.000 Mengungsi

Bendera Korea Selatan.

Photo :
  • Pixabay.

Selain aspek bahasa, perhatian publik juga tertuju pada detail teknis produksi yaitu para aktor menggunakan pelat mobil yang biasanya digunakan untuk kendaraan sewaan, yang mengindikasikan kurangnya ketelitian kru dalam proses syuting.

Namun, banyak penonton tetap mengapresiasi keberanian tim produksi Laut Tengah yang memilih untuk syuting langsung di Korea Selatan, sebuah langkah segar yang memperkaya industri perfilman Indonesia.

Tagar #PoppoSiroyo kini viral di berbagai platform media sosial, disertai ribuan video kreatif yang menirukan adegan ikonik tersebut.

Fenomena ini menunjukkan bahwa meskipun menerima kritik, Laut Tengah sukses mencuri perhatian publik dan memperkenalkan unsur budaya Korea dengan cara yang menghibur serta mudah diingat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya