Moonbin ASTRO Meninggal Diduga Bunuh Diri, Ini Alasan Banyak Idol K-Pop Nekat Akhiri Hidup

Moonbin ASTRO.
Sumber :
  • Instagram @moonbin998

Sulli.

Photo :
  • Soompi

Sosiolog Kriminalitas Ungkap 5 Kejanggalan Kematian Diplomat Kemlu Arya Daru: Bukan Bunuh Diri?

Mina, anggota girl grup K-Pop TWICE, harus menghentikan sementara karier musiknya karena stres dan kecemasan psikologis yang ekstrem. Dia tidak dapat berpartisipasi dalam album terbaru grup karena dia didiagnosis dengan gangguan kecemasan.

Tae Min dari boy band SHINee juga mengaku berada di bawah tekanan untuk memenuhi ekspektasi yang meningkat dari para penggemarnya.

Shock, Polisi Temukan Bukti Arya Daru Ingin Akhiri Hidup Sejak 10 Tahun Lalu!

"Saya harus mengatur diri sendiri karena tidak ada privasi dalam hidup saya dan saya selalu harus berhati-hati agar tidak mendapat masalah, itu sulit," katanya.

Banyak bintang K-Pop memulai karier musik mereka ketika mereka masih sangat muda. Mereka seharusnya menunjukkan kepatuhan mutlak kepada agensi. Mereka tidak punya waktu luang untuk merenungkan hidup masing-masing. Mereka stres tapi tidak punya waktu untuk menjalani pengobatan karena takut pergi ke rumah sakit bisa menimbulkan gosip.

Bukan Pembunuhan, Polisi Pastikan Diplomat Kemlu Tewas Kepala Dilakban karena Bunuh Diri!

Sulli pun menderita masalah yang sama. Pada tahun 2005 dia memulai karier di industri hiburan sebagai aktor cilik pada usia 11 tahun. Dia kemudian lulus audisi untuk menjadi trainee K-pop untuk SM Entertainment, selama itu dia tinggal di asrama dengan trainee yang lebih tua. 

Pada tahun 2009 ia bergabung dengan grup wanita f(x) pada usia 15 tahun, tetap bersama grup tersebut hingga Juli 2014 ketika ia mengumumkan jeda sementara dalam kariernya karena komentar jahat dan rumor tak berdasar. Istirahatnya dari band kemudian menjadi permanen, dan dia mengalihkan fokusnya ke akting, serta memulai karier musik solo. Ditariknya ia dari f(x) mungkin merupakan 'teriakan' minta tolong.

"Banyak selebriti yang memulai debutnya di usia muda menderita depresi dan kecemasan karena harus hidup di depan publik. Mereka bisa rentan jika mendapat terlalu banyak perhatian," kata Park Jong-seok, kepala dokter di Yonsei Bom Psychiatry di Seoul.

"Mereka melewati masa remaja tanpa mengalami persahabatan sejati dan stabilitas dengan kelompok sebaya,” sambungnya.

Menurut Park, hidup di depan publik dapat menyebabkan para selebriti kurang percaya diri, mengalami ketidakstabilan emosi, perilaku obsesif dan ketidakmampuan untuk beradaptasi.

"Mereka dapat merasakan kekurangan karena mereka tidak memiliki cukup waktu dengan keluarga dan teman-teman mereka. Obsesi untuk berhasil dan bertahan dalam persaingan yang ekstrem juga dapat menyebabkan rasa rendah diri," kata Park.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya