Saya Akan Kembangkan Ekonomi Digital di Daerah Tertinggal
- VIVA/Muhamad Solihin
Sepertinya pemanfaatan terbanyak untuk infrastruktur?
Dulu kita punya yang namanya PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat). PNPM itu ada dua, PNPM Pedesaan dan PNPM Perkotaan di era SBY (Presiden Susilo Bambang Yudhoyono). Ada temuan menarik di lapangan, ternyata PNPM Pedesaan lebih banyak dikelola atau digunakan untuk infrastruktur. Tapi kalau PNPM di Perkotaan lebih aneh, di perkotaan itu lebih banyak digunakan untuk simpan pinjam. Kenapa demikian? Karena di perkotaan, problem infrastruktur relatif sudah selesai, sehingga uangnya itu lebih banyak digunakan untuk simpan pinjam, UMKM, dan seterusnya. Nah di pedesaan isu infrastruktur belum selesai.
Tapi PNPM itu kan dulu tidak seluruh desa, hanya 16.000 desa saja. Nah, sekarang ini Dana Desa itu untuk seluruh desa. Sejauh ini nominalnya sampai 800 juta per desa. Jadi, saya melihat untuk pembangunan infrastruktur di pedesaan ini hanya soal waktu saja, bertahap akan selesai.
Dan, kita lihat, pada saat nanti infrastruktur selesai, mereka tentu akan bergeser ke masalah perekonomian, irigasi, pasar desa, BumDEsa, pendidikan, kesehatan, itu otomatis pasti akan mengikuti nanti.
Bagaimana proses penentuan penggunaan Dana Desa ini?
Pengambilan kebijakan atau keputusan penggunaan dana desa itu diambil atau ditentukan oleh mereka sendiri di desa. Tapi memang, kalau mereka tidak mempunyai pendamping atau referensi, mereka tidak akan mengetahui, mana yang paling penting. Jadi, tidak ada anggaran dari Kementerian lainnya. Misalnya Pembangunan PAUD, dari Kementerian Pendidikan itu kan tidak ada. Tetapi, setelah membangun PAUD akan tetap kita cek, PAUD itu ada gurunya atau tidak? Nah, itu yang kita komunikasikan kepada Kementerian Pendidikan. Di situ kita bersinergi dengan kementerian dan lembaga lain.
Terkait dengan pembangunan ekonomi, selain memperkenalkan masyarakat pada ekonomi digital, apa saja program perekonomian yang dilakukan oleh Kementerian PDT?
Ini ambisi saya nih, semoga bisa terwujud. Kami sekarang ini menangani 122 kabupaten, kami harapkan semoga setiap kabupaten minimal punya lima produk unggulan, baik itu kuliner maupun handy craft. Lalu kita kerja sama dengan teman-teman dari Kreafi.com untuk benahi kemasannya. Ada Kopi Bajawa, Kopi dari Bondowoso, tenun sutra, dan lain lain. Kita kerja sama dengan Kreafi untuk mengumpulkan voulentir-voulentir desainer produk, dan voulentir itu semua free. kita ingin menggarap packaging produk-produk di 122 kabupaten/kota agar bisa menambah nilai jual produk di sana.