Israel Ancam Hamas: Jika Tidak Bebaskan Sandera, Tank dan Buldoser Siap Masuk Gaza Lagi

Hamas bebaskan sandera Israel, Keith Siegel, kepada Palang Merah
Sumber :
  • CNN Internasional

Tel Aviv, VIVA – Israel memperingatkan pada Kamis, 13 Februari 2025, bahwa Hamas harus membebaskan tiga sandera hidup akhir pekan ini atau menghadapi dimulainya kembali perang di Gaza.

Leonardo DiCaprio Dikecam karena Investasi Hotel Mewah di Israel

Sumber-sumber Palestina melaporkan kemajuan dalam upaya untuk menyelamatkan gencatan senjata, yang terjerumus ke dalam krisis setelah Hamas mengatakan tidak akan membebaskan sandera Israel pada minggu lalu, dengan alasan pelanggaran Israel.

Hamas bebaskan sandera Israel

Photo :
  • AP
"Seperti Engkau Belah Lautan untuk Musa, Sampaikan Botol-Botol Ini ke Gaza"

Israel membalas bahwa jika Hamas gagal membebaskan tawanan sesuai jadwal, mereka akan melanjutkan operasi militer.

"Kami ingin melaksanakannya (gencatan senjata) dan mewajibkan pendudukan untuk sepenuhnya mematuhinya," kata juru bicara Hamas Abdel Latif al-Qanou, dikutip dari Alarabiya, Jumat 14 Februari 2025.

Miris! Blokade Israel Memaksa Warga Gaza Kejar Bantuan yang Dijatuhkan ke Laut

Al-Qanou menambahkan bahwa para mediator mendesak Israel untuk melanjutkan proses pertukaran pada hari Sabtu.

Selain itu, Hamas mengatakan tetap berkomitmen untuk melaksanakan pertukaran berikutnya sesuai dengan jadwal yang ditentukan.

Israel kemudian bersikeras Hamas harus membebaskan tiga sandera hidup pada hari Sabtu, 14 Februari 2025, berdasarkan kerangka gencatan senjata. 

"Jika ketiga orang itu tidak dibebaskan, jika Hamas tidak mengembalikan sandera kami, gencatan senjata akan berakhir paling lambat Sabtu siang," kata juru bicara pemerintah Israel, David Mencer.

Sementara itu, di perbatasan Rafah Mesir dengan Gaza, terlihat deretan buldoser berbaris dan menunggu untuk memasuki wilayah Palestina yang dilanda perang.

VIVA Militer: Tentara Israel membawa anjing dalam serangan di Jalur Gaza

Photo :
  • euromedmonitor.org

Media pemerintah Mesir mengatakan peralatan berat dan truk yang membawa rumah mobil siap masuk, tetapi Israel kemudian mengatakan mereka tidak akan diizinkan masuk melalui perbatasan Rafah.

Hamas juga sebelumnya menuduh Israel menahan pengiriman mesin berat yang dibutuhkan untuk membersihkan sejumlah besar puing yang berserakan di wilayah tersebut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya