Pemilik Ruko di Pulogadung Dilaporkan Hilang Sebelum Ditemukan Tewas Dicor Semen

Lokasi pemilik rumah toko (ruko) berinisial JS (69) ditemukan tewas dicor semen di dalam tokonya yang tengah direnovasi di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Jakarta, VIVA — Seorang pemilik rumah toko (ruko) berinisial JS (69) ditemukan tewas dicor semen di dalam tokonya yang tengah direnovasi di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur. Jenazahnya ditemukan setelah keluarga melaporkan bahwa korban telah hilang selama lebih dari sepekan.

5 Fakta Tragis di Balik Kasus Suami Bunuh Istri Kedua di Tangerang: Konflik Rumah Tangga Berujung Maut

“Iya, dikubur di dalam coran. Setelah dicor, bagian atasnya ditutupi dengan karpet. Informasinya seperti itu,” ujar kuasa hukum keluarga, Enjel Aritonang, saat ditemui di lokasi kejadian, dikutip Kamis 27 Februari 2025.

Menurut Enjel, korban terakhir kali terlihat pada Minggu pagi, 16 Februari ketika berpamitan kepada istrinya untuk mengecek proses renovasi rukonya. Namun, sejak saat itu, JS tidak pernah kembali ke rumah.

Penemuan Mayat Penuh Luka di Ruko Kawasan Pondok Gede Bikin Geger Warga

“Beliau hilang sejak 16 Februari 2025, sekitar pukul 07.00 pagi. Dari rekaman CCTV LRT terlihat jelas bahwa korban masuk ke dalam toko, tetapi setelah itu tidak pernah keluar lagi. Beberapa hari kemudian keluarga mulai curiga karena ia tidak pulang,” jelas Enjel.

Tim kepolisian langsung bergerak melakukan pembongkaran terhadap coran yang diduga sebagai lokasi jasad korban dikubur.

Photo :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito
Abdul Dipukul, Ditembak lalu Dikubur karena Dicurigai Maling

Pihak keluarga awalnya tidak mengetahui alasan pasti kunjungan korban ke toko yang sedang direnovasi tersebut. “Beliau pamit kepada istrinya dengan alasan ingin melihat pekerjaan para tukang,” tambahnya.

Dugaan Konflik dengan Pekerja Bangunan

Dalam penyelidikan awal, muncul dugaan bahwa JS sempat terlibat perselisihan dengan para pekerja yang mengerjakan renovasi rukonya. Konflik ini diduga bisa menjadi pemicu kejadian tragis tersebut.

“Seminggu sebelumnya, beliau sempat berselisih paham dengan para pekerja. Dari informasi yang kami dapat, korban dikenal sebagai orang yang ceplas-ceplos, mungkin ada pihak yang tersinggung atau salah menafsirkan kata-katanya hingga terjadi sakit hati,” kata Enjel.

Setelah korban tidak kunjung pulang, keluarga melaporkan ke Polres Metro Jakarta Timur pada Minggu 23 Februari. Polisi segera melakukan penyelidikan dan melacak keberadaan JS.

Kecurigaan keluarga semakin kuat setelah bekerja sama dengan seorang pemilik warung nasi Padang yang menyewa ruko milik korban. Mereka diam-diam mengawasi aktivitas di sekitar lokasi, terutama mencermati gelagat para pekerja yang berada di toko tersebut.

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly menyatakan bahwa pihaknya menduga kuat kasus ini merupakan pembunuhan. Polisi kini tengah mengumpulkan bukti dan meminta keterangan dari saksi-saksi.

“Iya, kami menduga ini kasus pembunuhan dan/atau penganiayaan berat yang mengakibatkan korban meninggal dunia. Saat ini penyelidikan masih berlangsung,” ujar Kombes Nicolas kepada wartawan.

Polisi berjanji akan mengusut tuntas kasus ini untuk mengungkap siapa pelaku di balik pembunuhan sadis tersebut serta motif sebenarnya di balik kejadian tragis ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya