Heboh! Menantu Bacok Satu Keluarga Mertua di Tasikmalaya Tewas di Kebun
- Denden Ahdani/tvOne/Tasikmalaya
Tasikmalaya, VIVA – Seorang pria berinisial A, yang sebelumnya buron setelah membacok lima anggota keluarga mertuanya di Tasikmalaya, Jawa Barat, ditemukan tewas pada Minggu (20/7/2025) sore. Jasad A ditemukan warga di sebuah kebun dengan luka di leher, setelah satu hari dilakukan pencarian oleh aparat kepolisian.
Penemuan jasad tersebut terjadi di Kampung Ciakar, Desa Sukamaju, Kecamatan Pagerageung. Menurut keterangan pihak kepolisian, jenazah pertama kali ditemukan oleh seorang warga yang tengah berburu burung.
Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota, AKP Herman Saputra.
- Denden Ahdani/tvOne/Tasikmalaya
"Benar, telah ditemukan jasad laki-laki berinisial A, terduga pelaku pembacokan lima anggota keluarga mertuanya. Jasad ditemukan oleh warga yang sedang berburu burung di kebun pada Minggu sekitar pukul empat sore," ujar Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota, AKP Herman Saputra.
Pelaku Bacok Satu Keluarga Mertua di Tasikmalaya Tewas di Kebun
- Denden Ahdani/tvOne/Tasikmalaya
Ia menambahkan, sejak kejadian pembacokan pada Sabtu pagi, pihak kepolisian telah membentuk tim gabungan untuk memburu pelaku. Laporan dari warga mengenai penemuan mayat segera ditindaklanjuti oleh petugas.
“Kemudian, pada Minggu sekitar pukul empat sore, pihak kepolisian mendapat laporan dari masyarakat yang sedang memburu burung, menemukan jasad yang tak dikenal. Setelah dicek, ternyata benar bahwa jasad tersebut merupakan terduga pelaku pembacokan lima anggota keluarga,” jelas Herman.
Jenazah A kemudian dievakuasi dan dibawa ke RSUD dr. Soekardjo Tasikmalaya untuk proses autopsi guna mengetahui penyebab pasti kematian.
Peristiwa tragis ini terjadi di Kampung Ambarayah, Desa Sukadana, Kecamatan Pagerageung, pada Sabtu pagi. A diketahui membacok lima anggota keluarga mertuanya yang terdiri dari istri, anaknya yang masih berusia satu tahun, kedua mertuanya, serta seorang ipar. Seluruh korban mengalami luka serius dan langsung dilarikan ke fasilitas kesehatan berbeda untuk mendapatkan penanganan medis. (Denden Ahdani/tvOne/Tasikmalaya)
