Gudang Narkoba di Cilincing Jakarta Utara Dikendalikan Residivis

Ilustrasi narkoba.
Sumber :
  • dok. Pixabay

Jakarta – Polda Metro Jaya berhasil membongkar gudang narkoba di Cilincing Jakarta Utara. Tempat itu kontrakan biasa, tetapi dijadikan gudang. Itu terlihat dari barang bukti yang ditemukan yakni sabu-sabu 5 kilogram dan 20 ribu butir pil ekstasi.

Kata Polisi Soal Kemacetan di Jalan Gatot Subroto-Sudirman Hari Ini

Polisi menyebut bahwa markas narkoba itu dikendalikan oleh seorang residivis. Dirnarkoba Polda Metro Jaya, Kombes Donald Parlaungan Simanjuntak mengatakan, bahwa terungkapnya markas sabu-sabu tersebut bermula dari adanya informasi transaksi narkoba di parkiran sebuah tempat makan kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.

"Pada tanggal 13 Juli kemarin di bawah kepemimpinan Kasubdit 3 kita mendapatkan informasi akan adanya narkotika jenis sabu dan ekstasi yang akan diedarkan," ujar Kombes Donald kepada wartawan, Senin 15 Juli 2024.

Usai Serahkan Bukti ke Polisi, Kader PSI Dian Sandi Ungkap Validasi Keaslian Ijazah dari Jokowi Ketika Bertemu di Solo

Donald menyebutkan, usai mengetahui adanya transaksi tersebut, polisi berhasil menciduk dua orang berinisial FAC (31) dan IM (26). Usut punya usut, keduanya menyimpan narkoba tersebut di sebuah rumah kontrakan yang dijadikan markas narkoba di kawasan Cilincing, Jakarta Utara. 

Dia menjelaskan bahwa FAC merupakan sosok residivis narkoba. FAC pernah di penjara dalam kasus yang sama sebanyak tiga kali.

Polda Metro Mulai Lengkapi ETLE dengan Face Recognition

"Jadi hasil dari interogasi terhadap dua orang laki-laki yang diamankan, ini ada satu yang masuk ke dalam kategori residivis," kata Donald.

"Dimana salah satu inisial F ini sudah tiga kali keluar masuk tahanan terkait kasus yang sama juga yaitu kasus narkotika," imbuhnya.

Atas perbuatannya, keduanya dijerat dengan Pasal 114 ayat (2) sub Pasal 112 ayat (2) Jo. Pasal 132 ayat (1) UU RI No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dipidana dengan pidana mati, pidana penjara seumur hidup, atau pidana penjara paling singkat 6 (enam) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun.

Kemacetan di Jalan Gatot Subroto yang mengarah ke Jalan Jenderal Sudirman.

Ternyata Ini 2 Penyebab Kemacetan di Jalan Gatot Subroto dan Sudirman

Peningkatan volume kendaraan yang melintas dikarenakan besok merupakan hari libur.

img_title
VIVA.co.id
28 Mei 2025