Jakarta Era Ahok Terapkan Operasi Yustisi Buat Pendatang Baru, Pramono: Kepemimpinan Saya Lebih Ramah
- VIVA.co.id/Rahmat Fatahillah Ilham
Jakarta, VIVA - Gubernur Jakarta Pramono Anung menegaskan akan melakukan operasi kependudukan bagi pendatang baru di Jakarta usai libur lebaran Idul Fitri 2025. Ia mengaku akan menggunakan cara yang lebih ramah.
Pramono mengungkapkan hal itu untuk menjawab pertanyaan awak media apakah akan menerapkan Operasi Yustisi Kependudukan (OYK) pascalebaran seperti era Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
“Jakarta di bawah kepemimpinan saya pasti terbuka, lebih ramah. Tetapi, juga dengan ketegasan,” kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Senin, 3 Maret 2025.
Mantan Sekretaris Kabinet itu mengaku baru akan merumuskan kebijakan yang tepat terkait urusan pendatang baru bersama jajarannya. "Maka kami belum merumuskan itu karena besok baru akan kami rapatkan untuk itu, besok hari Selasa," jelas politikus PDIP itu.
Operasi Yustisi di Jakarta Timur
- VIVA/Kenny Putra
Di sisi lain, Pramono menilai wajar jika banyak masyarakat dari luar daerah yang ingin datang ke Jakarta usai lebaran. Salah satunya, yaitu banyak warga luar daerah yang ingin mencari lapangan pekerjaan.
"Karena mau bagaimanapun Jakarta masih daya tarik tersendiri bagi siapapun yang mencari lapangan pekerjaan," kata Pramono.
"Untuk itu sebenarnya Jakarta tidak akan menutup diri. Tapi, Jakarta akan berbenah untuk supaya orang yang datang ke Jakarta memang betul-betul mereka sadar atas pilihan itu yang tidak mudah juga untuk bekerja di Jakarta," imbuhnya.
Untuk diketahui, era Ahok jabat Gubernur Jakarta diberlakukan operasi yustisi yang sempat melibatkan jaksa, hakim, serta aparat dalam pelaksanaan razia kependudukan tersebut. Petugas bahkan mendatangi tempat tinggal satu per satu dan dilakukan pengecekan identitas diri.