Pramono Ingin Ada Jembatan Penghubung Ancol dan JIS Sepanjang 300 Meter
- Stadion JIS
Jakarta, VIVA – Gubernur Jakarta Pramono Anung ingin ada jembatan penghubung Jakarta Internasional Stadium (JIS) dengan Taman Impian Jaya Ancol dengan panjang hingga 300 meter. Hal tersebut disampaikannya dalam rencana menjadikan Kota Jakarta sebagai Top 20 kota global pada tahun 2045 mendatang sehingga diperlukan adanya perubahan.
“Untuk menjadi Top 20 Kota Global Dunia di tahun 2045, apa yang menjadi prioritas utama dan yang harus dilakukan oleh pemerintah Jakarta. Maka mau tidak mau, suka tidak suka, Pemerintah Jakarta harus berubah,” ujar Pramono saat menghadiri acara di Mal Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Minggu malam, 25 Mei 2025.
Iustrasi Ancol
- dok. Ancol
Untuk menyongsong Kota Jakarta menjadi kota Top Global itu, Pramono menilai salah satunya tidak boleh ada hambatan ketika Jakarta menggelar acara, termasuk gelaran konser musik dengan bintang tamu mulai dari Coldplay hingga Blackpink.
“Tidak boleh lagi ada hambatan, ada barrier, kalau misalnya ada pertunjukan Coldplay, Blackpink, BTS, termasuk Taylor Swift. Makanya saya mengatakan ke internal kita, tugas Jakarta adalah membantu, memudahkan, bukan menjadi penghambat, menjadi barrier bagi acara-acara seperti itu,” kata Pramono.
Pramono kemudian menyinggung keinginannya menghubungkan Ancol dan JIS dengan rencana membangun jembatan penghubung sepanjang 300 meter.
“Bisa nggak JIS ini kita sempurnakan, kita sambungkan JIS ini dengan Ancol. Kita buatkan jembatan panjangnya kurang lebih 300 meter. Semua parkirnya di JIS, nanti di Ancol,” kata dia.
Dia mengatakan bahwa kedua belah pihak itu sudah dipanggil perihal wacana jembatan penghubung itu, sehingga menurutnya bakal memudahkan pelaksanaan berbagai kegiatan yang diselenggarakan di JIS.
“Maka saya sudah panggil dua-duanya harus bisa dibangun tahun ini. Nanti kalau Blackpink, BTS, Coldplay, Taylor Swift, mau main di tempat ini, ada tempatnya. Selama ini nggak ada tempatnya. Semuanya harus ke GBK, dan untuk itu saya yakin pasti bisa karena di Ancol lokasi parkirnya, Pak Joni, bisa sampai dengan 10 ribu lebih,” tutur dia
“Inilah bentuk kolaborasi simbiosis mutualisme di antara dua anak perusahaan yang dimiliki oleh Jakarta, yang selama ini dua-duanya nggak mau, karena apa? Egonya kelebihan,” imbuh dia.