Ada 15 Orang di Jaksel Positif Covid-19 Sepanjang Tahun 2025

Ilustrasi COVID-19/virus corona
Sumber :
  • Pixabay/Tumisu

Jakarta, VIVA – Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan (Sudinkes Jaksel) telah menemukan ada sebanyak 15 orang positif Covid-19. Temuan itu, terjadi sepanjang tahun 2025 sampai saat ini.

"Kami menerima laporan Covid-19 sebanyak 15 orang," ujar Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan Yudi Dimyati kepada wartawan, Kamis 5 Juni 2025.

Yudi menuturkan bahwa data tersebut ditemukan melalui sistem New All Record (NAR). Sistem database itu, diketahui milik Kementerian Kesehatan Indonesia.

Ilustrasi COVID-19/virus corona.

Photo :
  • Pixabay/mattthewafflecat

Tercatat kasus Covid-19 pada Januari sebanyak 14 orang dan satu orang pada bulan Mei 2025. Namun, untuk awal bulan Juni belum ditemukan adanya orang yang terdampak.

"Tidak terlihat ada peningkatan kasus," kata dia.

Selanjutnya, kata Yudi, angka ini menurun dibandingkan dengan tahun 2024. Pada tahun 2024 mencapai 743 orang terjangkit Covid-19.

Maka itu, masyarakat diimbau untuk tetap mematuhi protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan menghindari kerumunan, guna mencegah penyebaran COVID-19.  

Komisi XI dan OJK Sepakat Kaji Ulang Co-Payment Asuransi Kesehatan, FKBI: Harusnya Dibatalkan

Diberitakan sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengeluarkan Surat Edaran (SE) guna meningkatkan kewaspadaan COVID-19 maupun risiko wabah lainnya menyusul peningkatan angka COVID-19 di sejumlah negara di Asia.

Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu, Plt. Direktur Jenderal Penanggulangan Penyakit Kemenkes Murti Utami mengatakan, memasuki minggu ke-12 2025 sampai dengan saat ini, COVID-19 menunjukkan peningkatan di beberapa negara di kawasan Asia, yaitu Thailand, Hongkong, Malaysia maupun Singapura.

2 Program Ini Bukan cuma Teori

"Varian COVID-19 dominan yang menyebar di Thailand adalah XEC dan JN.1, di Singapura LF.7 dan NB.1.8 (turunan JN.1), di Hongkong JN.1, dan di Malaysia adalah XEC (turunan JN.1). Meski demikian transmisi penularannya masih relatif rendah, dan angka kematiannya juga rendah," ujar Murti.

Adapun situasi COVID-19 di Indonesia, katanya, memasuki minggu ke-20 saat ini menunjukkan tren penurunan kasus konfirmasi mingguan dari 28 kasus pada minggu ke-19 menjadi 3 kasus pada minggu ke-20 atau positivity rate sebesar 0,59 persen, dengan varian dominan yang beredar adalah MB.1.1.

Sabtu Pagi Ini Jakarta jadi Kota Paling Berpolusi

Dia menambahkan, sehubungan dengan peningkatan kasus COVID-19 di beberapa negara di kawasan Asia tersebut, disampaikan beberapa hal yang harus dilakukan oleh unit kesehatan serta para pemangku kepentingan.

Sejumlah hal itu antara lain dengan memantau perkembangan situasi dan informasi global terkait kejadian COVID-19 melalui kanal resmi pemerintah dan WHO, serta meningkatkan kewaspadaan dini dengan memantau dan memverifikasi tren kasus ILI/SARI/Pneumonia/COVID-19 melalui pelaporan rutin Sistem Kewaspadaan Dini dan Respons (SKDR).

Kemudian, dia melanjutkan, menggencarkan promosi gaya hidup sehat dan kewaspadaan COVID-19, seperti dengan menerapkan perilaku hidup bersih sehat (PHBS), cuci tangan dengan air mengalir dan menggunakan sabun (CTPS) atau menggunakan hand sanitizer.

"Menggunakan masker bagi masyarakat yang sakit atau jika berada di kerumunan. Segera ke fasilitas kesehatan apabila mengalami gejala infeksi saluran pernafasan dan ada riwayat kontak dengan faktor risiko," dia menuturkan.

Murti juga mengingatkan pentingnya deteksi dini dan respon kasus yang sesuai dengan ketentuan, guna menghindari risiko penyebaran wabah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya