BNPB: Operasi Modifikasi Cuaca Telan Rp200 Juta Tiap Satu Kali Sorti Pesawat Berangkat

Persiapan pelaksanaan Operasi Modifikasi Cuaca.
Sumber :
  • Istimewa

Jakarta, VIVA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto mengungkap biaya rekayasa cuaca melalui operasi modifikasi cuaca (OMC). Dia menyebut satu unit pesawat atau satu kali sorti berangkat bisa menelan biaya Rp200 juta.

Siap Borong 50 Pesawat Boeing, Garuda Indonesia Ungkap Sumber Pendanaannya

Meski begitu, untuk jumlah pesawat yang digunakan tergantung dari prediksi cuaca yang ada. Menurut dia, pada Januari hingga Maret ini paling tidak satu hari ada tiga kali sorti karena masuk dalam musim hujan.

“Kalau satu kali sorti berangkat itu sekitar Rp200 juta lah lengkap semuanya. Nah, untuk berapa yang harus digunakan ya tergantung nanti dari prediksi cuacanya,” kata Suharyanto di kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Kamis, 27 Maret 2025.

Korban Tewas Kecelakaan Pesawat Latih Militer di Bangladesh jadi 27 Orang

Suharyanto menjelaskan, pada 10-20 Maret 2025 terdapat tiga pesawat yang diberangkatkan untuk modifikasi cuaca. Tiga pesawat itu merupakan bantuan dari Jakarta, Jawa Barat dan BNPB. 

“Sehingga mulai tanggal 10 sampai 20 (Maret) kemarin itu ada tiga pesawat, ada tiga dari DKI, dari Jawa Barat, dan dari BNPB," jelas Suharyanto.

Pesawat Latih Militer Bangladesh Jatuh di Kampus, 19 Orang Tewas

Kepala BNPB, Suharyanto di Kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Kamis, 27 Maret 2025

Photo :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

“Dan, terbukti ya dari tanggal 10 sampai 20 kemarin kan prediksi BMKG-nya akan terjadi curah hujan yang ekstrim, tetapi akibat dengan rekayasa cuaca kemarin baik-baik saja,” tuturnya.

Dia melanjutkan, pihaknya pun turut memonitor cuaca menjelang Hari Raya Idul Fitri supaya para pemudik tak terganggu akibat cuaca yang ada.

“Kita setiap hari memonitor cuaca dan sampai hari ini yang diwaspadai adalah tanggal 28 (Maret) yaitu terjadi hujan yang cukup lebat di kawasan Puncak Jawa Barat,” ujar Suharyanto.

Pun, dia menambahkan, dirinya sudah berkoordinasi dengan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bahwa BNPB dan Provinsi Jawa Barat akan melaksanakan rekayasa cuaca secara bersama-sama.

“Mudah-mudahan dengan dua kekuatan ini, prediksi BMKG hujan beras itu tidak terjadi di tanggal 28 (Maret),” tuturnya.


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya