WNI Dikeroyok Warga Bangladesh di Kuala Lumpur, Ini Respons Tokoh Madura di Malaysia

Pertemuan tokoh Madura dan wakil KBRI, di Kajang, Kuala Lumpur, Malaysia
Sumber :
  • ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi

VIVA –  Insiden pengeroyokan terhadap seorang warga negara Indonesia (WNI) asal Sampang, Madura, oleh sembilan warga negara Bangladesh di Bangsar, Kuala Lumpur, Malaysia, memicu reaksi serius dari komunitas Madura di perantauan.

Kelabui Petugas, Warga Madura Pakai Pelat Dinas Marinir Palsu Bawa Puluhan Karton Rokok Ilegal

Tokoh-tokoh masyarakat Madura di Kuala Lumpur segera menggelar pertemuan pada Rabu malam, 16 Juli 2025, di kawasan Kajang, Selangor. Hadir pula perwakilan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur untuk merespons insiden tersebut secara diplomatis dan hukum.

Pertemuan tokoh Madura dan wakil KBRI, yang dilakukan di Kajang, Kuala Lumpur

Photo :
  • ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi
Mahfud MD Jadi Cawapres, PDIP Jatim Ajak Warga Madura Pilih Ganjar

"Tokoh-tokoh masyarakat Madura di Malaysia mengadakan pertemuan terbatas di Kajang, Selangor, untuk menyikapi insiden pengeroyokan terhadap seorang WNI asal Madura oleh sekelompok warga Bangladesh di tapak pembinaan Bangsar, Kuala Lumpur," kata Ustadz Kholik, salah satu tokoh Madura di Kuala Lumpur, Kamis (17/7/2025).

Menurutnya, insiden itu tak hanya menyangkut kekerasan terhadap individu, namun juga melukai harga diri dan rasa keadilan masyarakat Madura secara kolektif.

Produk Skincare Shella Saukia Dinyatakan Berbahaya, BPOM Ungkap Kandungan di Dalamnya

Dalam pertemuan tersebut, para tokoh menyepakati lima langkah penting, yakni:

Mengawal proses hukum agar pelaku benar-benar diproses secara adil.

Mendorong KBRI menyampaikan aspirasi ke Kedutaan Bangladesh sebagai bentuk tanggung jawab moral.

Merencanakan lawatan ke lokasi kejadian bersama pihak KBRI dan Polisi Malaysia.

Mengimbau masyarakat Madura agar tidak melakukan tindakan sepihak dan tetap tenang.

Menyerukan agar seluruh warga Madura bersatu menjaga kehormatan dan keselamatan sesama WNI.

"Kita tidak akan tinggal diam jika kehormatan diinjak. Tapi masyarakat Madura memilih melangkah dengan tenang, bersatu, dan bertanggung jawab," tegas Ustadz Kholik.

Diketahui, korban pengeroyokan harus dilarikan ke rumah sakit. Insiden berawal dari kesalahpahaman di lokasi proyek konstruksi. Kasus ini kini telah ditangani oleh Polis Diraja Malaysia (PDRM) daerah Brickfields, Kuala Lumpur, yang mengamankan sembilan terduga pelaku. (ANTARA)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya