Hasto PDIP Satu-satunya Tahanan KPK Penerima Amnesti Prabowo
- Dok. Istimewa
Jakarta, VIVA – Presiden RI Prabowo Subianto memberikan amnesti terhadap 1.178 tahanan. Adapun pemberian amnesti ini tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 17 Tahun 2025 yang ditandatangani pada 1 Agustus 2025.Â
"Benar," kata Menteri Imigrasi dan Pemasyarakat Agus Adrianto saat dikonfirmasi wartawan mengenai salinan Keppres yang beredar, dikutip Selasa, 5 Agustus 2025.
Dari 1.178 terpidana atau narapidana, sosok Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto menjadi salah satu penerima amnesti tersebut.
Berdasarkan salinan Keppres yang dilihat VIVA, Hasto menjadi satu-satunya narapidana penerima amnesti yang berasal dari rutan KPK dengan nomor registrasi AIII.09/KPK/2025.Â
"Hasto Kristiyanto bin Krido Hardjosastro, tercatat masih tahanan, laki-laki, DKI Jakarta, cabang rutan KPK," demikian dikutip dari salinan Keppres tersebut.Â
Hasto resmi keluar dari rutan KPK pada Jumat, 1 Agustus 2025 usai mendapatkan amnesti dari Presiden Prabowo.Â
Hasto tampak mengenakan baju kaos berwarna merah dibalut dengan jas hitam. Ia didampingi oleh tim kuasa hukumnya, yaitu Febri Diansyah berjalan keluar dari rutan KPK. Ia juga sempat melambaikan tangan kepada awak media.
Satu hari setelah bebas atau tepatnya Sabtu, 2 Agustus 2025, Hasto menghadiri Kongres ke-VI PDIP di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Bali. Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri tak kuasa menahan tangis usai melihat Hasto hadir.Â
Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dan Hasto Kristiyanto
- Dok. Istimewa
Hasto tiba menggunakan seragam PDIP dan dikawal oleh sejumlah kader. Sambil berjalan masuk, Hasto berteriak merdeka dan disambut kader.
"Merdeka," ujar Hasto.
Lantas, Megawati yang tengah berpidato terdiam melihat Hasto. Setibanya di atas panggung, Hasto langsung menyalami Megawati.Â
Hasto pun langsung turuni panggung. Sambil mengepalkan tangan, ia berteriak merdeka kembali di hadapan kader. "Merdeka!!" ujar Hasto.Â
Megawati pun tak langsung melanjutkan pidatonya. Ia terlihat menangis dan menyeka air mata dari podiumnya.Â