Roy Suryo Ngamuk! Tantang Jokowi Minta Maaf Terbuka atau Siap Tempuh Jalur Hukum
- VIVA/Foe Peace Simbolon
Jakarta, VIVA – Pakar telematika Roy Suryo melayangkan somasi kepada Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi). Somasi itu berkaitan dengan pernyataan Jokowi soal dugaan adanya 'tokoh besar' di balik isu ijazah palsu yang selama ini digaungkan oleh Roy Suryo bersama sejumlah pihak lainnya.
Surat somasi tersebut dikirimkan ke kediaman pribadi Jokowi di Solo, Jawa Tengah, pada 31 Juli 2025 lalu. Hal ini disampaikan oleh kuasa hukum Roy Suryo, Ahmad Khozinudin, dalam keterangan tertulis kepada wartawan.
Dalam surat somasi itu, Roy melalui tim kuasa hukumnya mendesak Jokowi agar segera mencabut pernyataan tersebut dan meminta maaf secara terbuka di hadapan publik.
“Kami minta saudara Jokowi mencabut pernyataan ada orang besar di balik perjuangan klien kami sekaligus meminta maaf secara terbuka di hadapan publik," ujar Ahmad, Rabu, 6 Agustus 2025 .
Pengacara Kubu Roy Suryo, Ahmad Khozinudin
- Foe Peace/VIVA
Ia menambahkan, apabila tuntutan tersebut tidak dipenuhi, pihaknya membuka peluang untuk menempuh jalur hukum, baik perdata maupun pidana.
“Apabila saudara tidak mencabut pernyataan dan segera meminta maaf secara terbuka di hadapan publik, maka kami akan mempertimbangkan untuk mengambil upaya hukum baik secara perdata maupun pidana,” katanya.
Roy Suryo sendiri menganggap pernyataan Jokowi sangat mencederai perjuangan mereka dalam mengungkap dugaan ijazah palsu yang selama ini diangkat secara konstitusional. Menurut Roy, pernyataan soal adanya 'orang besar' di balik isu tersebut merupakan bentuk fitnah yang menyakitkan.
“Tuduhan dan fitnah yang saudara lontarkan sangat menyakitkan, karena itu sama saja Saudara telah mengatakan kepada klien kami sebagai pion politik yang dikendalikan oleh orang besar," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan kecurigaannya terkait ijazah palsu hingga pemakzulkan Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka.
Menurutnya akan ada agenda politik besar di balik ijazah palsu hingga isu pemakzulan tersebut.
"Saya berperasaan memang kelihatannya ada agenda besar politik di balik isu-isu ini, ijazah palsu, isu pemakzulan," kata Jokowi.