BNPB Beberkan Penyebab Banjir Bali, Ternyata Akibat Gelombang Rossby dan Kelvin

Bangunan rumah terdampak banjir di kawasan Jalan Bukit Barisan, Denpasar, Bali
Sumber :
  • Fikri Yusuf/rwa/ANTARA

Jakarta, VIVA – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto buka suara soal penyebab banjir yang melanda sejumlah wilayah di Bali.

Soroti Banjir Bali, Puan Desak Pemerintah Perkuat Mitigasi Bencana Jangka Panjang

Menurutnya, fenomena cuaca global berupa Gelombang Rossby dan Gelombang Kelvin menjadi pemicu utama bencana tersebut.

“Bencana kali ini disebabkan oleh Gelombang Rossby dan Gelombang Kelvin,” kata Suharyanto dalam keterangan tertulis, Kamis, 11 September 2025.

4 Mayat Perempuan Ditemukan di Mangrove Denpasar, Total Korban Tewas Banjir Bali Sudah 9 Orang

Kepala BNPB, Suharyanto di Kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Kamis, 27 Maret 2025

Photo :
  • VIVA.co.id/Yeni Lestari

Gelombang Rossby dan Kelvin merupakan fenomena atmosfer dan samudra yang memengaruhi pola cuaca global, terutama di wilayah tropis. Gelombang Kelvin bergerak ke timur dan dipicu angin di khatulistiwa, sementara Gelombang Rossby bergerak ke barat dan lazim terjadi di fluida berputar seperti atmosfer dan samudra.

Puan Soroti Banjir Bali: Ini Ujian Kapasitas Negara Dalam Lindungi Rakyat

Meski sempat memicu banjir, kondisi debit air di sejumlah sungai di Bali kini mulai kembali normal. “Per malam Rabu, 10 September 2025, jam 21.00 WITA tinggi muka air di sungai-sungai sudah kembali normal. Banjir ini disebabkan curah hujan yang sangat tinggi,” ujarnya.

Suharyanto bersama Gubernur Bali, Wayan Koster, telah meninjau langsung lokasi terdampak. Ia menegaskan pemerintah pusat bergerak cepat sesuai instruksi Presiden untuk memastikan kebutuhan dasar pengungsi terpenuhi.

“Atas perintah Pak Presiden, saya diperintahkan secepat mungkin menemukan korban hilang. Untuk pengungsi, kebutuhan dasarnya jangan sampai berkurang,” kata dia.

BNPB juga menyalurkan berbagai bantuan darurat, mulai dari kebutuhan pokok hingga peralatan penanggulangan bencana seperti pompa dan genset. Bahkan, rumah warga yang rusak dijanjikan akan diganti.

Hingga kini, tercatat sembilan orang meninggal dunia akibat banjir di Bali. Sementara enam korban lainnya masih dalam pencarian tim gabungan. Operasi penyisiran dan pencarian dilanjutkan hari ini, Kamis, 11 September 2025.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya